Dorong Transformasi, KBI Cetak Laba Bersih Rp66,4 Miliar di 2020
Senin, 28 Juni 2021 - 17:03 WIB
JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI sepanjang 2020 mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31,98 persen. Angka ini meningkat dari Rp50,3 miliar di 2019 menjadi Rp66,4 miliar. Adapun dari sisi pendapatan operasional, sepanjang 2020 KBI mencatatkan pendapatan sebesar Rp154 miliar atau meningkat 36,9 persen dibandingkan 2019 yaitu Rp112 miliar.
Catatan ini merupakan hasil dari langkah transformasi dan inovasi yang dilakukan KBI. Indonesia sepanjang 2020 dilanda pandemi covid-19, yang mau tidak mau harus disikapi oleh korporasi dengan berbagai upaya strategis, baik itu transformasi maupun inovasi. "Sejak awal covid-19 melanda Indonesia, KBI langsung melakukan berbagai upaya transformasi dan inovasi, yang tentunya tidak hanya untuk menjaga kelangsungan bisnis semata, namun juga dalam upaya untuk mendorong kinerja untuk terus tumbuh positif," papar Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, dalam keterangan resminya yang diterima SINDOnews, Senin (28/6/2021).
Dia menuturkan, langkah transformasi yang dilakukan KBI tidak hanya di transformasi bisnis semata, namun juga menyangkut transformasi sumber daya manusia. Sedangkan terkait inovasi, berbagai inovasi telah dilakukan KBI, yang pada intinya adalah inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk peningkatan layanan kepada pemangku kepentingan.
Pertumbuhan kinerja yang dicatatkan KBI ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kinerja dari tiga pilar bisnis KBI yaitu sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi, Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan, serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang. Namun di luar itu semua, sepanjang 2020, KBI telah berhasil melewati tahun yang diselimuti pandemi ini dengan berbagai upaya transformasi serta inovasi.
Perdagangan Komoditi
Terkait Perdagangan Berjangka Komoditi, sepanjang 2020 volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang dikliringkan di KBI mencapai 9.446.122,4 lot, yang terdiri dari volume transaksi Kontrak Sistem Perdagangan Alternatif sebesar 7.767.855,4 lot, dan Kontrak Primer sebesar 1.678.267 Lot.
Untuk Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan di BBJ yang dikliringkan di KBI, sepanjang 2020 telah terjadi transaksi mencapai 12.209 Lot dengan nilai USD1.032.306.793. Sedangkan di Sistem Resi Gudang, sepanjang 2020, KBI telah melakukan registrasi atas 427 RG, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp93,6 miliar. "Pencapaian positif yang berhasil dicatatkan KBI selama pendemi ini tentunya memberikan optimisme untuk mendapatkan kinerja yang positif di 2021. Untuk itu, berbagai transformasi dan inovasi terus dilakukan," jelasnya.
Berbagai inisiasi bisnis baru saat ini sudah mulai berjalan. Salah satunya adalah peran KBI sebagai Lembaga Kliring Perdagangan Timah Dalam Negeri, yang sudah mulai berjalan beberapa waktu lalu. Selanjutnya, di 2021 ini, berbagai inisiasi bisnis baru juga tengah dalam persiapan, seperti peran KBI sebagai Lembaga Kliring Pasar Fisik Emas Digital serta Lembaga Kliring Berjangka di Perdagangan Aset Kripto.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di 2021, serta mulai berjalannya program vaksin covid-19 yang dilakukan pemerintah, tentunya akan memberikan angin segar bagi kalangan industri, dimana ekonomi akan bergerak lebih baik. Sejalan dengan pergerakan ekonomi serta berjalannya berbagai inisiasi bisnis yang ada, kami optimistis 2021 kinerja KBI akan meningkat dibandingkan dengan 2020," tutup dia.
Catatan ini merupakan hasil dari langkah transformasi dan inovasi yang dilakukan KBI. Indonesia sepanjang 2020 dilanda pandemi covid-19, yang mau tidak mau harus disikapi oleh korporasi dengan berbagai upaya strategis, baik itu transformasi maupun inovasi. "Sejak awal covid-19 melanda Indonesia, KBI langsung melakukan berbagai upaya transformasi dan inovasi, yang tentunya tidak hanya untuk menjaga kelangsungan bisnis semata, namun juga dalam upaya untuk mendorong kinerja untuk terus tumbuh positif," papar Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, dalam keterangan resminya yang diterima SINDOnews, Senin (28/6/2021).
Dia menuturkan, langkah transformasi yang dilakukan KBI tidak hanya di transformasi bisnis semata, namun juga menyangkut transformasi sumber daya manusia. Sedangkan terkait inovasi, berbagai inovasi telah dilakukan KBI, yang pada intinya adalah inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk peningkatan layanan kepada pemangku kepentingan.
Pertumbuhan kinerja yang dicatatkan KBI ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kinerja dari tiga pilar bisnis KBI yaitu sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi, Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan, serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang. Namun di luar itu semua, sepanjang 2020, KBI telah berhasil melewati tahun yang diselimuti pandemi ini dengan berbagai upaya transformasi serta inovasi.
Perdagangan Komoditi
Terkait Perdagangan Berjangka Komoditi, sepanjang 2020 volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang dikliringkan di KBI mencapai 9.446.122,4 lot, yang terdiri dari volume transaksi Kontrak Sistem Perdagangan Alternatif sebesar 7.767.855,4 lot, dan Kontrak Primer sebesar 1.678.267 Lot.
Untuk Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan di BBJ yang dikliringkan di KBI, sepanjang 2020 telah terjadi transaksi mencapai 12.209 Lot dengan nilai USD1.032.306.793. Sedangkan di Sistem Resi Gudang, sepanjang 2020, KBI telah melakukan registrasi atas 427 RG, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp93,6 miliar. "Pencapaian positif yang berhasil dicatatkan KBI selama pendemi ini tentunya memberikan optimisme untuk mendapatkan kinerja yang positif di 2021. Untuk itu, berbagai transformasi dan inovasi terus dilakukan," jelasnya.
Berbagai inisiasi bisnis baru saat ini sudah mulai berjalan. Salah satunya adalah peran KBI sebagai Lembaga Kliring Perdagangan Timah Dalam Negeri, yang sudah mulai berjalan beberapa waktu lalu. Selanjutnya, di 2021 ini, berbagai inisiasi bisnis baru juga tengah dalam persiapan, seperti peran KBI sebagai Lembaga Kliring Pasar Fisik Emas Digital serta Lembaga Kliring Berjangka di Perdagangan Aset Kripto.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di 2021, serta mulai berjalannya program vaksin covid-19 yang dilakukan pemerintah, tentunya akan memberikan angin segar bagi kalangan industri, dimana ekonomi akan bergerak lebih baik. Sejalan dengan pergerakan ekonomi serta berjalannya berbagai inisiasi bisnis yang ada, kami optimistis 2021 kinerja KBI akan meningkat dibandingkan dengan 2020," tutup dia.
(nng)
tulis komentar anda