Kunjungan Wisman Turun Drastis, Sandiaga Sasar Kunjungan Berkualitas dan Berkelanjutan
Kamis, 01 Juli 2021 - 18:35 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa rendahnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) selama masa pandemi Covid-19 sudah diprediksi dan wajar.
Pemicunya bukan hanya regulasi dari pemerintah Indonesia, seperti Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020 yang menutup sementara visa kunjungan bagi wisman, namun juga dengan kebijakan pemerintah asal wisman yang memberlakukan larangan pergi keluar negaranya atau lockdown. Karena itu, seluruh warga negara asing (WNA) yang masuk ke Indonesia adalah WNA yang berkategori essential travellers atau kunjungan khusus.
"Perlu diingat situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi hampir di semua negara, karena adanya pembatasan perjalanan akibat dampak pandemi," ungkap Sandiaga Uno, Kamis (1/7/2021).
Menurut dia, kondisi ini kita harus diberlakukan demi memprioritaskan dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga negara Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah kunjungan wisman ke Indonesia Mei 2021 menurun sebesar 3,85% dibandingkan dengan jumlah kunjungan Mei 2020. Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni April 2021, jumlah kunjungan wismanpada Mei 2021 mengalami peningkatan sebesar 24,48%.
Sehingga, secara kumulatif, mulai dari periode Januari-Mei 2021, jumlah kunjungan wisman mencapai 664.540 orang. Jumlah tersebut turun drastis sebesar 77,62% apabila dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2020, yakni sebanyak 2,97 juta orang.
Merujuk data tersebut, arah kebijakan dan strategi pembangunan pariwisata ke depan ditegaskan Sandiaga Uno tidak lagi merujuk pada kuantitas, tetapi diprioritaskan kepada kualitas dan keberlanjutan dari pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Satu di antaranya lewat paket wisata yang mendorong terhadap pengalaman pariwisata berbasis alam terbuka maupun wisata berbasis budaya yang mengedepankan kearifan lokal.
"Jadi kenangan itu yang akan meningkatkan secara signifikan kualitas pariwisata kita, baik dari lamanya kunjungan dan juga kualitas belanja serta dampak terhadap ekonominya yang membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ungkap Sandiaga Uno.
Kemenparekraf menurutnya tengah menyiapkan destinasi dan daya saing produk pariwisata serta event-event yang menyasar wisatawan nusantara dan wisatawan asing yang memiliki kualitas lebih baik ke depan.
Pemicunya bukan hanya regulasi dari pemerintah Indonesia, seperti Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020 yang menutup sementara visa kunjungan bagi wisman, namun juga dengan kebijakan pemerintah asal wisman yang memberlakukan larangan pergi keluar negaranya atau lockdown. Karena itu, seluruh warga negara asing (WNA) yang masuk ke Indonesia adalah WNA yang berkategori essential travellers atau kunjungan khusus.
"Perlu diingat situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi hampir di semua negara, karena adanya pembatasan perjalanan akibat dampak pandemi," ungkap Sandiaga Uno, Kamis (1/7/2021).
Menurut dia, kondisi ini kita harus diberlakukan demi memprioritaskan dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga negara Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah kunjungan wisman ke Indonesia Mei 2021 menurun sebesar 3,85% dibandingkan dengan jumlah kunjungan Mei 2020. Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni April 2021, jumlah kunjungan wismanpada Mei 2021 mengalami peningkatan sebesar 24,48%.
Sehingga, secara kumulatif, mulai dari periode Januari-Mei 2021, jumlah kunjungan wisman mencapai 664.540 orang. Jumlah tersebut turun drastis sebesar 77,62% apabila dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2020, yakni sebanyak 2,97 juta orang.
Merujuk data tersebut, arah kebijakan dan strategi pembangunan pariwisata ke depan ditegaskan Sandiaga Uno tidak lagi merujuk pada kuantitas, tetapi diprioritaskan kepada kualitas dan keberlanjutan dari pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Satu di antaranya lewat paket wisata yang mendorong terhadap pengalaman pariwisata berbasis alam terbuka maupun wisata berbasis budaya yang mengedepankan kearifan lokal.
"Jadi kenangan itu yang akan meningkatkan secara signifikan kualitas pariwisata kita, baik dari lamanya kunjungan dan juga kualitas belanja serta dampak terhadap ekonominya yang membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ungkap Sandiaga Uno.
Kemenparekraf menurutnya tengah menyiapkan destinasi dan daya saing produk pariwisata serta event-event yang menyasar wisatawan nusantara dan wisatawan asing yang memiliki kualitas lebih baik ke depan.
(fai)
tulis komentar anda