Dihajar Covid Varian Delta, Penjualan Properti Loyo Lagi
Rabu, 07 Juli 2021 - 13:36 WIB
JAKARTA - Mengganasnya kasus Covid-19 akibat varian delta menjadi tantangan berat bagi sektor properti tahun ini kendati sejumlah insentif telah dikucurkan pemerintah. Namun demikian, penjualan properti masih landai sehingga harus putar otak untuk bisa membayar utang dan menjalankan usaha.
Baca Juga: Soal Membangun Industri Obat, Luhut: Kita Harus Belajar dari China
Berdasarkan laporan Colliers, penjualan properti Kuartal II 2001 masih cukup berat. Penjualan properti diproyeksikan baru akan menggeliat tahun depan itupun masih samar.
"Selama Kuartal I 2021 ini sebenarnya sudah ada harapan, namun kasus Covid-19 tinggi lagi sehingga proyeksi kita tak sebagus di awal karena banyak proyek reschedule," Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto Media Briefing Colliers Indonesia secara virtual di Jakarta, Rabu (7/7/2021).
Dia menjelasakan, beberapa aktivitas pembangunan gedung perkantoran mundur akibat melonjaknya kasus Covid-19. Pihaknya masih cukup sulit memprediksi kapan pengembang kembali membangun proyek properti. Tidak hanya itu, pengurangan sewa luas kantor di Jakarta semakin meningkat. Misalnya, pengurangan luas kantor di CBD mencapai di bawah 80 persen.
"Meskipun terdampak pandemi dan harus melakukan optimalisasi bisnis dengan mengurangi pengeluaran, bisnis gedung kantor dengan co-working space masih mewakili tren masa depan karena faktor fleksibilitas," kata dia.
Baca Juga: Soal Membangun Industri Obat, Luhut: Kita Harus Belajar dari China
Berdasarkan laporan Colliers, penjualan properti Kuartal II 2001 masih cukup berat. Penjualan properti diproyeksikan baru akan menggeliat tahun depan itupun masih samar.
"Selama Kuartal I 2021 ini sebenarnya sudah ada harapan, namun kasus Covid-19 tinggi lagi sehingga proyeksi kita tak sebagus di awal karena banyak proyek reschedule," Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto Media Briefing Colliers Indonesia secara virtual di Jakarta, Rabu (7/7/2021).
Dia menjelasakan, beberapa aktivitas pembangunan gedung perkantoran mundur akibat melonjaknya kasus Covid-19. Pihaknya masih cukup sulit memprediksi kapan pengembang kembali membangun proyek properti. Tidak hanya itu, pengurangan sewa luas kantor di Jakarta semakin meningkat. Misalnya, pengurangan luas kantor di CBD mencapai di bawah 80 persen.
"Meskipun terdampak pandemi dan harus melakukan optimalisasi bisnis dengan mengurangi pengeluaran, bisnis gedung kantor dengan co-working space masih mewakili tren masa depan karena faktor fleksibilitas," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda