Soal Membangun Industri Obat, Luhut: Kita Harus Belajar dari China

Rabu, 07 Juli 2021 - 09:09 WIB
loading...
Soal Membangun Industri...
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. FOTO/MNC Media
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan sekaligus koordinator PPKM Jawa - Bali Luhut Binsar Panjaitan blak-blakan di podcast Dedi Corbuzier. Dalam kesempatannya, Luhut mengaku gregetan karena Indonesia tidak memiliki industri obat paracetamol di tengah menghadapi pandemi Covid-19.

"Waktu India lockdown tahun lalu kita gregetan dan gelagapan, kenapa karena Indonesia yang kaya raya ini ternyata tidak ada Paracetamol industri,” kata Luhut dalam podcast Dedi Corbuzier, Rabu (7/6/2021).

“Sekarang kita baru punya gara-gara itu, kita harus impor 95 persen bahan baku kita impor dari China dan beberapa negara dari luar dan terus kita kembangkan,” tambahnya.



Disamping itu, Luhut juga mengatakan pandemi justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum mafia yang diuntungkan dengan mencari keuntungan. "Bukan lagi ada, sangat banyak. Maka dari pada itu pandemi ini harus dijadikan momen untuk meakukan reformasi," ujarnya.

Dalam kesempatannya Luhut meminta maaf kepada mereka yang telah gugur ataupun meninggal akibat terpapar virus Covid-19. "Reformasi ini harus dilakukan seperti pengadaan obat dari berbagai negara, saya pergi ke china dan sekarang lagi proses dan harus give and take," paparnya.



Iapun mengaku kagum dengan China karena dua pertiga produksi obat di produksi di Tiongkok dan Indonesia harus belajar dari negara tersebut. "China banyak produksi, tidak semena-mena. Kita langsung dikasih ada effort dan give and take nya, ada proses pokoknya mereka untung kita juga sama-sama untung bukan memberikan kesempatan ke China. Emang kita bego apa?" tandas dia.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Gurita Bisnis Keluarga...
Gurita Bisnis Keluarga Xi Jinping Terungkap, Raup Jutaan Dolar di Tengah Kampanye Antikorupsi
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
Persatuan ASEAN-China...
Persatuan ASEAN-China Jadi Pertahanan Terbaik Asia dalam Hadapi Perang Dagang
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Pangkas Aturan Penghambat Investasi, Luhut Bentuk Tim Khusus
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
Menko Airlangga dan...
Menko Airlangga dan Luhut Samakan Jurus demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Ini Hasilnya
Abaikan Soal Sanksi...
Abaikan Soal Sanksi Rusia, AS Desak G7 Lebih Galak ke China
Rekomendasi
Kemeriahan Malam Takbiran...
Kemeriahan Malam Takbiran di Jalur Mudik Pantura Karawang
Dihadiri Prabowo-Gibran,...
Dihadiri Prabowo-Gibran, Ini Jadwal Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal
Misi Kemanusiaan TNI...
Misi Kemanusiaan TNI ke Myanmar, Helikopter Super Puma hingga Kapal Rumah Sakit Dikerahkan
Berita Terkini
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
2 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
2 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
3 jam yang lalu
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
4 jam yang lalu
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
4 jam yang lalu
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
4 jam yang lalu
Infografis
AS Kalah dari China...
AS Kalah dari China dalam Persaingan Membangun Kapal Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved