Terbongkar! Ini Alasan Sebenarnya China Tekan Ekspor Australia
Kamis, 08 Juli 2021 - 11:21 WIB
"Mereka tidak merahasiakan fakta bahwa beberapa ekspor kami tidak sampai ke China - jelai, anggur, batu bara kami," katanya kepada wartawan di Canberra.
"Tapi apa yang membuat jalan ke China karena mereka paling membutuhkannya adalah bijih besi kita, dan harga bijih besi berada pada rekor tertinggi. Dan itu memberikan pendapatan yang signifikan. Tetapi kami tidak akan mengutamakan kepentingan ekonomi. Kami akan mengutamakan kepentingan nasional yang lebih luas," katanya.
Data awal menunjukkan bahwa sementara peternak sapi AS telah meraih pangsa pasar yang lebih besar di China dengan mengorbankan produsen Australia, sejumlah negara lain, termasuk Indonesia, Selandia Baru dan Prancis juga menerima keuntungan di sektor lain akibat ketegangan Australia-China.
Keretakan hubungan antara China dan Australia telah semakin dalam pada tahun 2021 setelah tahun 2020 terjadi pembekuan diplomatik tingkat tinggi dan dengan cepat meningkatkan perselisihan mengenai perdagangan, campur tangan asing, investasi China, wabah Covid-19, dan pelanggaran hak asasi manusia di China.
Meski hukuman ekonomi China tidak meningkat secara signifikan pada tahun ini, Beijing secara teratur terus mengkritik Australia dan menyalahkan pemerintah federal karena memburuknya hubungan.
Mei lalu, China menangguhkan sebagian besar dialog ekonomi dengan Australia. Sementara pada Juni China mengumumkan akan membawa Australia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas tarif Australia pada beberapa produknya. Di lain pihak, Australia juga telah menyeret China ke WTO atas tarifnya pada jelai dan anggur.
"Tapi apa yang membuat jalan ke China karena mereka paling membutuhkannya adalah bijih besi kita, dan harga bijih besi berada pada rekor tertinggi. Dan itu memberikan pendapatan yang signifikan. Tetapi kami tidak akan mengutamakan kepentingan ekonomi. Kami akan mengutamakan kepentingan nasional yang lebih luas," katanya.
Baca Juga
Data awal menunjukkan bahwa sementara peternak sapi AS telah meraih pangsa pasar yang lebih besar di China dengan mengorbankan produsen Australia, sejumlah negara lain, termasuk Indonesia, Selandia Baru dan Prancis juga menerima keuntungan di sektor lain akibat ketegangan Australia-China.
Keretakan hubungan antara China dan Australia telah semakin dalam pada tahun 2021 setelah tahun 2020 terjadi pembekuan diplomatik tingkat tinggi dan dengan cepat meningkatkan perselisihan mengenai perdagangan, campur tangan asing, investasi China, wabah Covid-19, dan pelanggaran hak asasi manusia di China.
Meski hukuman ekonomi China tidak meningkat secara signifikan pada tahun ini, Beijing secara teratur terus mengkritik Australia dan menyalahkan pemerintah federal karena memburuknya hubungan.
Mei lalu, China menangguhkan sebagian besar dialog ekonomi dengan Australia. Sementara pada Juni China mengumumkan akan membawa Australia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas tarif Australia pada beberapa produknya. Di lain pihak, Australia juga telah menyeret China ke WTO atas tarifnya pada jelai dan anggur.
(fai)
tulis komentar anda