Minamas Plantation Ajak Dunia Pendidikan Tingkatkan Kepedulian pada Lingkungan
Kamis, 08 Juli 2021 - 18:41 WIB
JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan peduli lingkungan khususnya bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan ( Karhutla ), Minamas Plantation bekerja sama dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF) mengadakan Seminar dan Sosialisasi Pendidikan Karakter.
Kemudian membangun Sekolah Peduli Api tahap 2 secara online bagi lebih dari 750 tenaga pendidik baik dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Menengah Pertama dan Menengah Atas dari 70 sekolah yang berada di sekitar wilayah operasionalnya.
(Baca juga:Cegah Karhutla, 10 Ton Garam Disemai di Langit Sumsel dan Jambi)
CEO Minamas Plantation, Shamsuddin Muhammad mengatakan, pihaknya berkomitmen menyelenggarakan kerjasama dengan IHF karena menyadari bahwa pendidikan dan generasi muda merupakan investasi penting untuk membangun masa depan bangsa kearah yang lebih baik.
“Melalui kerja sama ini diharapkan para guru di sekitar wilayah operasional kami dapat menjadi agen perubahan yang dapat membuat anak didik dan generasi muda kita menjadi lebih mencintai lingkungan serta dapat memberikan pembelajaran yang efektif di tengah pandemi sekarang,” kata Shamsuddin pada acara Seminar dan Sosialisasi Membangun Sekolah Peduli Api dan Pendidikan Karakter di Tengah Pandemi yang dilakukan secara daring, Kamis (8/7/2021).
(Baca juga:Hemat Air, Cairan E4 jadi Solusi Baru Kendalikan Karhutla)
Sesditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sugeng Priyanto mengatakan, melalui seminar ini pihaknya dapat mengajak lebih banyak lagi elemen masyarakat yaitu dunia pendidikan agar bersama-sama membangun kesadaran hukum masyarakat akan pentingnya hak dan kewajiban dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Mari kita bersama-sama dengan tokoh masyarakat dan para pelaku lapangan kita bangun bersama orkestra menjaga alam untuk tidak terjadi karhutla. Sehingga, masyarakat memiliki dan beraktualisasi dengan kesadaran hukum serta menggunakan hak dan kewajibannya dalam mengelola sumber daya alam, pada konteks ini jangan sampai terjadi kebakaran,” jelasnya.
(Baca juga:Pemerintah Ingatkan untuk Antisipasi Karhutla Jelang Idul Fitri)
Selain itu, Koordinator Bidang Diseminasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, melibatkan dunia pendidikan dalam membantu mitigasi karhutla dan bencana alam merupakan salah satu solusi internal di masyarakat untuk mengurangi dampak bencana, serta membiasakan masyarakat untuk tanggap dan sigap terhadap bencana yang terjadi.
“Pendidikan kebencanaan bermacam-macam bentuknya dimulai dari penanggulangan bencana berbasis masyarakat, pendidikan kebencanaan untuk menuju masyarakat sadar bencana, serta kearifan lokal masyarakat dalam menangani bencana,” katanya.
Sejak 2015, sebagian sekolah Minamas Plantation telah mengadopsi pendidikan karakter, di mana para guru mengikuti pelatihan pendidikan di IHF. Tujuan pendidikan karakter bagi para guru tersebut adalah untuk mengembangkan semua dimensi para guru, tidak hanya kemampuan akademik, tetapi juga fisik, emosional, spiritual, kreativitas dan aspek kecerdasan majemuk lainnya secara holistik dan seimbang.
Kemudian membangun Sekolah Peduli Api tahap 2 secara online bagi lebih dari 750 tenaga pendidik baik dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Menengah Pertama dan Menengah Atas dari 70 sekolah yang berada di sekitar wilayah operasionalnya.
(Baca juga:Cegah Karhutla, 10 Ton Garam Disemai di Langit Sumsel dan Jambi)
CEO Minamas Plantation, Shamsuddin Muhammad mengatakan, pihaknya berkomitmen menyelenggarakan kerjasama dengan IHF karena menyadari bahwa pendidikan dan generasi muda merupakan investasi penting untuk membangun masa depan bangsa kearah yang lebih baik.
“Melalui kerja sama ini diharapkan para guru di sekitar wilayah operasional kami dapat menjadi agen perubahan yang dapat membuat anak didik dan generasi muda kita menjadi lebih mencintai lingkungan serta dapat memberikan pembelajaran yang efektif di tengah pandemi sekarang,” kata Shamsuddin pada acara Seminar dan Sosialisasi Membangun Sekolah Peduli Api dan Pendidikan Karakter di Tengah Pandemi yang dilakukan secara daring, Kamis (8/7/2021).
(Baca juga:Hemat Air, Cairan E4 jadi Solusi Baru Kendalikan Karhutla)
Sesditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sugeng Priyanto mengatakan, melalui seminar ini pihaknya dapat mengajak lebih banyak lagi elemen masyarakat yaitu dunia pendidikan agar bersama-sama membangun kesadaran hukum masyarakat akan pentingnya hak dan kewajiban dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Mari kita bersama-sama dengan tokoh masyarakat dan para pelaku lapangan kita bangun bersama orkestra menjaga alam untuk tidak terjadi karhutla. Sehingga, masyarakat memiliki dan beraktualisasi dengan kesadaran hukum serta menggunakan hak dan kewajibannya dalam mengelola sumber daya alam, pada konteks ini jangan sampai terjadi kebakaran,” jelasnya.
(Baca juga:Pemerintah Ingatkan untuk Antisipasi Karhutla Jelang Idul Fitri)
Selain itu, Koordinator Bidang Diseminasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, melibatkan dunia pendidikan dalam membantu mitigasi karhutla dan bencana alam merupakan salah satu solusi internal di masyarakat untuk mengurangi dampak bencana, serta membiasakan masyarakat untuk tanggap dan sigap terhadap bencana yang terjadi.
“Pendidikan kebencanaan bermacam-macam bentuknya dimulai dari penanggulangan bencana berbasis masyarakat, pendidikan kebencanaan untuk menuju masyarakat sadar bencana, serta kearifan lokal masyarakat dalam menangani bencana,” katanya.
Sejak 2015, sebagian sekolah Minamas Plantation telah mengadopsi pendidikan karakter, di mana para guru mengikuti pelatihan pendidikan di IHF. Tujuan pendidikan karakter bagi para guru tersebut adalah untuk mengembangkan semua dimensi para guru, tidak hanya kemampuan akademik, tetapi juga fisik, emosional, spiritual, kreativitas dan aspek kecerdasan majemuk lainnya secara holistik dan seimbang.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda