Bulog Siapkan 200.000 Ton Beras Bansos di Masa PPKM Darurat
Kamis, 08 Juli 2021 - 19:00 WIB
JAKARTA - Perum Bulog menyiapkan beras sebanyak 200.000 ton untuk tambahan bantuan sosial ( bansos ) dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH) sesuai instruksi Presiden pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Bulog siap melaksanakan penugasan menyalurkan tambahan beras untuk bantuan sosial kepada 10 juta penerima Bantuan Sosial Tunai dan 10 juta Program Keluarga Harapan, masing-masing nanti akan mendapat tambahan bantuan beras sebanyak 10 kg,” kata Dirut Bulog Budi Waseso di Jakarta, Kamis (8/7/2021).
(Baca juga:Jokowi Diminta Lanjutkan Bansos Beras)
Rabu (7/7) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat internalyang dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menkeu Sri Mulyani, Mensos Tri Rismaharini, Mendag Moh. Lutfi, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso. Rapat tersebut membahas mekanisme pengaturan cadangan beras pemerintah.
Budi Waseso menyampaikan bahwa bansos dicairkan seiring PPKM Darurat Jawa-Bali sejak 3-20 Juli 2021. Mantan Kabareskim itu menegaskan, jajaran Bulog berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras yang disalurkan untuk program ini adalah yang terbaik. Terlebih mengingat stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton yang tersebar di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia dalam kondisi bagus.
(Baca juga:Perum Bulog Siapkan Bansos Beras bagi Masyarakat Miskin di 2021)
“Dengan adanya tambahan bansos beras ini, maka tidak hanya masyarakat penerima bansos saja yang merasakan manfaatnya, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak Covid-19 karena beras Bulog ini berasal dari beras petani yang dibeli saat panen raya sesuai amanah dari Inpres No.5 Tahun 2015,” kata Budi Waseso.
Sementara itu Mensos Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya segera mengirimkan data penerima BST dan PKH ke Bulog dan mereka menyalurkan beras itu melalui jaringannya di seluruh Indonesia. “Penerima BST dan PKH akan mendapatkan beras sebanyak 10 kg yang disalurkan oleh pihak Bulog,” kata menteri yang akrab dipanggil Ibu Risma itu.
(Baca juga:Bansos Beras Mampu Serap Beras Petani dan Gerakkan Sektor Jasa Transportasi)
Peran Bulog sebagai salah satu perusahaan negara dalam menghadapi pandemi Covid-19 telah teruji. Ini dibuktikan dengan besarnya penyaluran Beras KPSH (Operasi Pasar) sejak awal terjadinya pandemi dalam rangka stabilisasi harga di tingkat konsumen serta suksesnya penyaluran Beras Bantuan Presiden bagi masyarakat terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek pada tahun lalu.
“Bulog siap melaksanakan penugasan menyalurkan tambahan beras untuk bantuan sosial kepada 10 juta penerima Bantuan Sosial Tunai dan 10 juta Program Keluarga Harapan, masing-masing nanti akan mendapat tambahan bantuan beras sebanyak 10 kg,” kata Dirut Bulog Budi Waseso di Jakarta, Kamis (8/7/2021).
(Baca juga:Jokowi Diminta Lanjutkan Bansos Beras)
Rabu (7/7) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat internalyang dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menkeu Sri Mulyani, Mensos Tri Rismaharini, Mendag Moh. Lutfi, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso. Rapat tersebut membahas mekanisme pengaturan cadangan beras pemerintah.
Budi Waseso menyampaikan bahwa bansos dicairkan seiring PPKM Darurat Jawa-Bali sejak 3-20 Juli 2021. Mantan Kabareskim itu menegaskan, jajaran Bulog berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras yang disalurkan untuk program ini adalah yang terbaik. Terlebih mengingat stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton yang tersebar di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia dalam kondisi bagus.
(Baca juga:Perum Bulog Siapkan Bansos Beras bagi Masyarakat Miskin di 2021)
“Dengan adanya tambahan bansos beras ini, maka tidak hanya masyarakat penerima bansos saja yang merasakan manfaatnya, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak Covid-19 karena beras Bulog ini berasal dari beras petani yang dibeli saat panen raya sesuai amanah dari Inpres No.5 Tahun 2015,” kata Budi Waseso.
Sementara itu Mensos Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya segera mengirimkan data penerima BST dan PKH ke Bulog dan mereka menyalurkan beras itu melalui jaringannya di seluruh Indonesia. “Penerima BST dan PKH akan mendapatkan beras sebanyak 10 kg yang disalurkan oleh pihak Bulog,” kata menteri yang akrab dipanggil Ibu Risma itu.
(Baca juga:Bansos Beras Mampu Serap Beras Petani dan Gerakkan Sektor Jasa Transportasi)
Peran Bulog sebagai salah satu perusahaan negara dalam menghadapi pandemi Covid-19 telah teruji. Ini dibuktikan dengan besarnya penyaluran Beras KPSH (Operasi Pasar) sejak awal terjadinya pandemi dalam rangka stabilisasi harga di tingkat konsumen serta suksesnya penyaluran Beras Bantuan Presiden bagi masyarakat terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek pada tahun lalu.
(dar)
tulis komentar anda