Menteri Erick Sebut Sumber Daya Alam bukan 'Vaksin' buat Gejolak Ekonomi
Kamis, 15 Juli 2021 - 13:28 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan, melimpahnya pasar dan sumber daya alam (SDA) saat ini tidak membuat Indonesia kebal dari gejolak ekonomi nasional dan global. Tantangan saat ini harus dijawab dengan langkah transformasi secara menyeluruh.
Indonesia diharuskan merefleksi diri, khususnya saat pandemi Covid-19. Mencari alternatif terbaru dan bukan menggunakan cara-cara lama untuk menghadapi dinamika yang terjadi.
Baca juga:Polres Jakpus Terima Bantuan 11 Armada Gerai Vaksinasi Keliling
"Memang di masa tantangan ini membuat saya dan kita semua harus merefleksikan diri. Pandemi juga mengajarkan kita bahwa cara-cara lama, bahwa melimpahnya market dan sumber daya alam tidak lagi cukup membuat kita kebal dari gejolak ekonomi dan tantangan sehebat ini," ujar Erick dalam gelaran refleksi satu tahun AKHLAK BUMN, Kamis (15/7/2021).
Khusus perusahaan negara, kata dia, sumber daya saat ini tidak cukup membuat perseroan menjadi kompetitif. Perlu langkah transformasi secara menyeluruh, baik dari aspek sumber daya manusia (human capital), model bisnis, operasional perusahaan, hingga pola pikir (mindset) insan BUMN. Dia menegaskan, transformasi bisnis dilakukan untuk menjawab tantangan zaman saat ini, khususnya di era pandemi Covid-19.
"Tidak lagi cukup menjadikan BUMN-BUMN kita kompetitif. Tadi disampaikan Pak Ary Ginanjar dan saya senang sekali disampaikan secara transparan, karena kita tahu bahwa masukan-masukan ini adalah hak yang sangat baik, karena apa? Kita perlu transformasi menyeluruh. Tidak hanya model bisnis dan operasionalnya, tapi yang terpenting juga transformasi human capitalnya," kata dia.
Baca juga:Wanita Muda Ini Diarak Telanjang dan Dipaksa Memanggul Suaminya
Dia mencatat, bila perusahaan tidak mampu melakukan pembaharuan dan memperkuat bisnis model, kemungkinan pasca-pandemi Covid-19 BUMN berada pada pilihan hidup atau mati.
"Challenge terbesar hari ini justru bisnis model masing-masing BUMN, setelah pasca-Covid-19 bisa hidup atau tidak," ujar Erick dikutip dalam laman Instagram @erickthohir.
Indonesia diharuskan merefleksi diri, khususnya saat pandemi Covid-19. Mencari alternatif terbaru dan bukan menggunakan cara-cara lama untuk menghadapi dinamika yang terjadi.
Baca juga:Polres Jakpus Terima Bantuan 11 Armada Gerai Vaksinasi Keliling
"Memang di masa tantangan ini membuat saya dan kita semua harus merefleksikan diri. Pandemi juga mengajarkan kita bahwa cara-cara lama, bahwa melimpahnya market dan sumber daya alam tidak lagi cukup membuat kita kebal dari gejolak ekonomi dan tantangan sehebat ini," ujar Erick dalam gelaran refleksi satu tahun AKHLAK BUMN, Kamis (15/7/2021).
Khusus perusahaan negara, kata dia, sumber daya saat ini tidak cukup membuat perseroan menjadi kompetitif. Perlu langkah transformasi secara menyeluruh, baik dari aspek sumber daya manusia (human capital), model bisnis, operasional perusahaan, hingga pola pikir (mindset) insan BUMN. Dia menegaskan, transformasi bisnis dilakukan untuk menjawab tantangan zaman saat ini, khususnya di era pandemi Covid-19.
"Tidak lagi cukup menjadikan BUMN-BUMN kita kompetitif. Tadi disampaikan Pak Ary Ginanjar dan saya senang sekali disampaikan secara transparan, karena kita tahu bahwa masukan-masukan ini adalah hak yang sangat baik, karena apa? Kita perlu transformasi menyeluruh. Tidak hanya model bisnis dan operasionalnya, tapi yang terpenting juga transformasi human capitalnya," kata dia.
Baca juga:Wanita Muda Ini Diarak Telanjang dan Dipaksa Memanggul Suaminya
Dia mencatat, bila perusahaan tidak mampu melakukan pembaharuan dan memperkuat bisnis model, kemungkinan pasca-pandemi Covid-19 BUMN berada pada pilihan hidup atau mati.
"Challenge terbesar hari ini justru bisnis model masing-masing BUMN, setelah pasca-Covid-19 bisa hidup atau tidak," ujar Erick dikutip dalam laman Instagram @erickthohir.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda