Direksi dan Komisaris BUMN Wajib Punya Syarat Ini, Erick Thohir: Harus Dua Arah

Kamis, 15 Juli 2021 - 16:01 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menerangkan, syarat mutlak yang harus dimiliki oleh direksi dan komisaris BUMN usai ditetapkan pemegang saham sebagai manajemen perseroan negara. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menerangkan, loyalitas merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh direksi dan komisaris BUMN usai ditetapkan pemegang saham sebagai manajemen perseroan negara.

Sambung Erick menjelaskan, loyalitas manajemen perusahaan pelat merah adalah berupa dorongan untuk kinerja perusahaan agar bisa berkontribusi kepada negara. Kontribusi itu di antaranya, memberikan dividen, pajak, hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

"Saya rasa tadi yang disampaikan Pak Mustafa, Tanri Abeng sama, bahwa kalau kita sudah menunjuk pimpinan perusahaan tersebut, loyalitas itu harus diberikan dua arah. Tidak hanya kita ke mereka, tetapi mereka ke kita, dan ini menjadi syarat yang mutlak," ujar Erick, Kamis (15/7/2021).





Erick juga menuturkan, setiap pergantian dewan komisaris dan direksi BUMN, pemegang saham tetap membuka pembicaraan dengan direktur utama (dirut) perusahaan yang mengalami perubahan struktural. Meski begitu, Erick enggan menjelaskan poin dari pembicaraan tersebut.

"Ketika ada pergantian komisaris dan direksi selalu dibicarakan dengan para dirut dan sistemnya ini pun kita perbaiki," kata dia.

Mantan Bos Inter Milan itu pun menegaskan, pemilihan manajemen BUMN didasari pada sejumlah mekanisme yang ketat. Bahkan, usai mengangkat pun harus melakukan training center yang sudah disediakan Kementerian BUMN di BUMN Leadership and Management Institute (BLMI) atau pusat pengembangan manajemen dan kepemimpinan.



Dalam BLMI manajemen akan memperoleh pelatihan pengembangan kepemimpinan. Lembaga itu sudah memulai kegiatan perdananya pada Januari 2021 dengan penyelenggaraan angkatan Ke-1 Onboarding Directorship Program.

Tujuan dari program tersebut untuk meningkatkan kapabilitas kepemimpinan direksi dan komisaris bertaraf dunia.

"Di BUMN yang (ada) training center yang kemarin kita buat, ini juga atas dasar advice Pak Tanri, Pak Mustafa, dan almarhum Pak Sugiarto pada waktu itu, kita lakukan sekarang classroom-classroom untuk para komisaris yang tidak punya ekspertis di korporasi," katanya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More