Tolak Jabatan Menteri, Presiden Buruh Ini Merasa Lebih Enak Jadi Komisaris BUMN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea hari ini datang ke Istana. Dia mengatakan bahwa kedatangannya ke istana hanya membahas terkait dengan masalah buruh . Namun dia mengaku pada awal penyusunan kabinet sempat ditawari masuk ke pemerintahan.
“Tetapi saya menyampaikan kepada presiden bahwa saya lebih baik berada di posisi saya sekarang sebagai presiden komisaris BUMN PT PP, dan sebagai presiden buruh. Saya merasa lebih nyaman di luar kabinet,” katanya, Rabu (14/4/2021). ( Baca juga: Datangi Istana, Buruh Minta Dilibatkan dalam Satgas THR )
Berkaitan dengan isu reshuffle yang tengah ramai saat ini, Andi menyerahkannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia yakin presiden akan memutuskan yang terbaik.
“Saya tidak tahu kapan, banyak pihak bertanya kapan akan terjadi reshuffle. Tetapi memang dengan adanya peleburan dua kementerian, pasti akan terjadi pergantian atau posisi yang sekarang tetap, dan hanya berganti nama saja,” ungkapnya.
Ditanyakan apakah berminat masuk ke kabinet jika kembali ditawari presiden, Andi menegaskan akan menolaknya. Dia mengungkapkan akan tetap berada di luar kabinet. ( Baca juga: WIKA Keseret-seret Pembengkakan Biaya Pembangunan Kereta Cepat )
“Tentu saya akan menjawab yang sama. Saya tidak berubah. Konsisten. Saya sudah menetapkan hati untuk tetap berada di luar kabinet. Saya merasa lebih nyaman dan bisa menyampaikan apa pun kepada presiden. Jadi kalau banyak pihak merasa lebih nyaman di kabinet, saya merasa lebih nyaman di luar kabinet. Dan yang penting bisa tetap menjadi temannya presiden, memberikan masukan-masukan yang positif kepada presiden,” pungkasnya.
“Tetapi saya menyampaikan kepada presiden bahwa saya lebih baik berada di posisi saya sekarang sebagai presiden komisaris BUMN PT PP, dan sebagai presiden buruh. Saya merasa lebih nyaman di luar kabinet,” katanya, Rabu (14/4/2021). ( Baca juga: Datangi Istana, Buruh Minta Dilibatkan dalam Satgas THR )
Berkaitan dengan isu reshuffle yang tengah ramai saat ini, Andi menyerahkannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia yakin presiden akan memutuskan yang terbaik.
“Saya tidak tahu kapan, banyak pihak bertanya kapan akan terjadi reshuffle. Tetapi memang dengan adanya peleburan dua kementerian, pasti akan terjadi pergantian atau posisi yang sekarang tetap, dan hanya berganti nama saja,” ungkapnya.
Ditanyakan apakah berminat masuk ke kabinet jika kembali ditawari presiden, Andi menegaskan akan menolaknya. Dia mengungkapkan akan tetap berada di luar kabinet. ( Baca juga: WIKA Keseret-seret Pembengkakan Biaya Pembangunan Kereta Cepat )
“Tentu saya akan menjawab yang sama. Saya tidak berubah. Konsisten. Saya sudah menetapkan hati untuk tetap berada di luar kabinet. Saya merasa lebih nyaman dan bisa menyampaikan apa pun kepada presiden. Jadi kalau banyak pihak merasa lebih nyaman di kabinet, saya merasa lebih nyaman di luar kabinet. Dan yang penting bisa tetap menjadi temannya presiden, memberikan masukan-masukan yang positif kepada presiden,” pungkasnya.
(uka)