Nestapa Pedagang Hewan Kurban, Sepi Pembeli di Tengah Pandemi
Senin, 19 Juli 2021 - 11:17 WIB
JAKARTA - Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diakui berdampak signifikan pada kegiatan usaha masyarakat. Tak terkecuali pada usaha penjualan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha esok.
Suasana jelang Hari Raya Idul Adha yang biasanya ramai dengan transaksi hewan kurban, saat ini nyaris tak terasa. Ramai hewan kurban yang dijajakan di pinggir jalan tak sebanding dengan pembeli yang datang.
Bahkan, pedagang hewan kurban asal Depok, Jawa Barat, Tahar (28), menyebut omzet penjual hewan kurban tahun ini adalah yang terendah selama satu dekade terakhir.
Tahar yang sudah berjualan hewan kurban sejak SMA dengan membantu jual-beli hewan kurban di lapak milik orang tuanya mengatakan, di masa pandemi ini dirinya hanya membuka dua lapak penjualan saja. "Biasanya saya bisa membuka 4 sampai 5 lapak hewan kurban di tempat yang berbeda," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia.
Tahun ini, Tahar hanya membuka dua lapak masing-masing berada di Cimanggis dan Tapos, Depok. Di kedua tempat tersebut, Tahar menjajakan 210 ekor kambing dan 20 ekor sapi.
Jumlah tersebut, kata dia, bahkan tidak sampai setengahnya dari hewan kurban dijualnya di tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Tahar mengingat, dulu dirinya bisa menjajakan hingga 800 ekor kambing dan 50 sapi tiap Idul Adha.
Berkaca pada kondisi Idul Adha tahun sebelumnya, Tahar hanya berani menjajakan total sebanyak 230 hewan kurban saja tahun ini. Namun, hingga H-1, dari 230 hewan kurban yang dijajakan, Tahar mengaku masih tersisa 50 ekor, 7 sapi dan 43 ekor kambing. Tahar berharap masih ada pembeli di hari terakhir sebelum Idul Adha.
"Wah bukannya ada (dampak) lagi, biasanya habis sampai 800 ekor. Sekarang karena pandemi ya jadi cuma segitu itu juga belum habis," ujarnya. Padahal, menurut tahar, gelombang pembelian hewan kurban biasanya sudah terjadi tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Adha tiba.
Suasana jelang Hari Raya Idul Adha yang biasanya ramai dengan transaksi hewan kurban, saat ini nyaris tak terasa. Ramai hewan kurban yang dijajakan di pinggir jalan tak sebanding dengan pembeli yang datang.
Bahkan, pedagang hewan kurban asal Depok, Jawa Barat, Tahar (28), menyebut omzet penjual hewan kurban tahun ini adalah yang terendah selama satu dekade terakhir.
Tahar yang sudah berjualan hewan kurban sejak SMA dengan membantu jual-beli hewan kurban di lapak milik orang tuanya mengatakan, di masa pandemi ini dirinya hanya membuka dua lapak penjualan saja. "Biasanya saya bisa membuka 4 sampai 5 lapak hewan kurban di tempat yang berbeda," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia.
Tahun ini, Tahar hanya membuka dua lapak masing-masing berada di Cimanggis dan Tapos, Depok. Di kedua tempat tersebut, Tahar menjajakan 210 ekor kambing dan 20 ekor sapi.
Jumlah tersebut, kata dia, bahkan tidak sampai setengahnya dari hewan kurban dijualnya di tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Tahar mengingat, dulu dirinya bisa menjajakan hingga 800 ekor kambing dan 50 sapi tiap Idul Adha.
Berkaca pada kondisi Idul Adha tahun sebelumnya, Tahar hanya berani menjajakan total sebanyak 230 hewan kurban saja tahun ini. Namun, hingga H-1, dari 230 hewan kurban yang dijajakan, Tahar mengaku masih tersisa 50 ekor, 7 sapi dan 43 ekor kambing. Tahar berharap masih ada pembeli di hari terakhir sebelum Idul Adha.
"Wah bukannya ada (dampak) lagi, biasanya habis sampai 800 ekor. Sekarang karena pandemi ya jadi cuma segitu itu juga belum habis," ujarnya. Padahal, menurut tahar, gelombang pembelian hewan kurban biasanya sudah terjadi tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Adha tiba.
tulis komentar anda