Wacana Pelonggaran Bertahap, Sandi Uno: Disiplin dan Jangan Lengah
Rabu, 27 Mei 2020 - 21:31 WIB
JAKARTA - Memasuki era normal baru atau new normal, pengusaha sekaligus politikus Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan secara bertahap dalam relaksasi atau pelonggaran. Salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penyedia lapangan pekerjaan terbesar di Indonesia.
Menurut dia, sektor UMKM harus diutamakan dan diberikan kesempatan agar mampu beradaptasi dengan kenormalan baru. Selanjutnya sektor kedua adalah perdagangan, untuk memastikan harga-harga bahan pokok bisa tetap stabil dan terjangkau.
"Kita harus pastikan perdagangan didahulukan karena kita tidak ingin masyarakat yang penghasilannya terganggu turut terbebani oleh biaya hidup yang semakin mahal," ucap Sandiaga dalam Instagram Live SINDONews bertajuk Entrepreneurship di Era New Normal di Jakarta, Rabu (27/5/2020). (Baca Juga : New Normal Tetap Dipahami untuk Memenuhi Protokol Kesehatan )
Kemudian, dia menyarankan agar di tahap selanjutnya secara berangsur fokus diarahkan pada sektor dengan risiko kesehatan yang rendah tapi dari segi dampak ekonomi tidak terlalu besar, seperti untuk pabrik-pabrik dalam penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
"Baru setelah itu sektor-sektor lain seperti pariwisata maupun sektor-sektor lain yang berhubungan dengan kerumunan publik dalam jumlah yang agak besar, setidaknya sampai pandemi ini teratasi," tambah Sandiaga.
Sandiaga menegaskan bahwa untuk itu perlu ada satu kepastian dan keyakinan dari para ahli medis bahwa angka infeksi Covid-19 sudah bisa dikategorikan sebagai kurva yang terkendali. Jika hal tersebut sudah dikonfirmasi dan diverifikasi, maka wacana untuk melakukan pelonggaran bisa dilangsungkan secara bertahap.
"Protokol kesehatan yang baru harus diterapkan secara disiplin, jangan sampai kita lengah sehingga muncul gelombang kedua dan selanjutnya. Jangan sampai kita kena injury time karena kita kebobolan. Oleh karena itu, kita harus saling mengingatkan," tandasnya.
Menurut dia, sektor UMKM harus diutamakan dan diberikan kesempatan agar mampu beradaptasi dengan kenormalan baru. Selanjutnya sektor kedua adalah perdagangan, untuk memastikan harga-harga bahan pokok bisa tetap stabil dan terjangkau.
"Kita harus pastikan perdagangan didahulukan karena kita tidak ingin masyarakat yang penghasilannya terganggu turut terbebani oleh biaya hidup yang semakin mahal," ucap Sandiaga dalam Instagram Live SINDONews bertajuk Entrepreneurship di Era New Normal di Jakarta, Rabu (27/5/2020). (Baca Juga : New Normal Tetap Dipahami untuk Memenuhi Protokol Kesehatan )
Kemudian, dia menyarankan agar di tahap selanjutnya secara berangsur fokus diarahkan pada sektor dengan risiko kesehatan yang rendah tapi dari segi dampak ekonomi tidak terlalu besar, seperti untuk pabrik-pabrik dalam penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
"Baru setelah itu sektor-sektor lain seperti pariwisata maupun sektor-sektor lain yang berhubungan dengan kerumunan publik dalam jumlah yang agak besar, setidaknya sampai pandemi ini teratasi," tambah Sandiaga.
Sandiaga menegaskan bahwa untuk itu perlu ada satu kepastian dan keyakinan dari para ahli medis bahwa angka infeksi Covid-19 sudah bisa dikategorikan sebagai kurva yang terkendali. Jika hal tersebut sudah dikonfirmasi dan diverifikasi, maka wacana untuk melakukan pelonggaran bisa dilangsungkan secara bertahap.
"Protokol kesehatan yang baru harus diterapkan secara disiplin, jangan sampai kita lengah sehingga muncul gelombang kedua dan selanjutnya. Jangan sampai kita kena injury time karena kita kebobolan. Oleh karena itu, kita harus saling mengingatkan," tandasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda