Pengusaha Warteg di Jakarta Belum Tahu Ada BLT Rp1,2 Juta
Jum'at, 23 Juli 2021 - 18:47 WIB
JAKARTA - Beberapa pelaku usaha warung tegal (warteg) di wilayah PPKM Level 4, DKI Jakarta mengaku belum mengetahui adanya insentif Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp1,2 juta.
MNC Portal Indonesia (MPI) menelusuri sepanjang jalan Percetakan Negara guna mengonfirmasi sejumlah pemilik usaha atas insentif pemerintah tersebut. Salah seorang pemilik warteg, Anis (30), mengaku belum mengetahui adanya bantuan tersebut. "Belum tahu sama sekali mas," ujarnya kepada MPI, Jumat (23/7/2021).
Anis mengaku pernah mendapatkan bantuan beras 5 kilogram pada bulan Juni lalu. "Uang tunai tidak pernah, hanya dapat beras 5 kg dan sembako lain dari pak RT," ungkapnya. Senada, pemilik warteg lainnya, Heru (38) juga mengaku tidak tahu ada bantuan dari pemerintah. "Emang ada ya?" ujarnya balik bertanya kepada MPI.
Sementara itu, Demi Sofia (30), pemilik warteg di jalan Wahid Hasyim, mengaku baru mendengar kabar adanya insentif BLT dari rekan sesama pemilik warteg.
"Baru tahu dari teman-teman saya, tapi nggak tahu caranya gimana," tuturnya. Dia pun berencana mencari tahu mekanisme penyaluran dan berharap agar bantuan tersebut segera disalurkan.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerangkan bantuan BLT untuk usaha mikro ini sama seperti BLT UMKM (BPUM). Bantuan diberikan untuk 1 juta pelaku usaha.
"Pemerintah menyiapkan insentif usaha mikro sebesar Rp1,2 juta. Ini setara dengan bantuan BPUM yang jumlahnya (untuk) 3 juta (pelaku usaha) di mana yang Rp1,2 juta untuk 1 juta usaha mikro kecil, antara lain warung, warteg, PKL," kata Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (22/7).
MNC Portal Indonesia (MPI) menelusuri sepanjang jalan Percetakan Negara guna mengonfirmasi sejumlah pemilik usaha atas insentif pemerintah tersebut. Salah seorang pemilik warteg, Anis (30), mengaku belum mengetahui adanya bantuan tersebut. "Belum tahu sama sekali mas," ujarnya kepada MPI, Jumat (23/7/2021).
Anis mengaku pernah mendapatkan bantuan beras 5 kilogram pada bulan Juni lalu. "Uang tunai tidak pernah, hanya dapat beras 5 kg dan sembako lain dari pak RT," ungkapnya. Senada, pemilik warteg lainnya, Heru (38) juga mengaku tidak tahu ada bantuan dari pemerintah. "Emang ada ya?" ujarnya balik bertanya kepada MPI.
Sementara itu, Demi Sofia (30), pemilik warteg di jalan Wahid Hasyim, mengaku baru mendengar kabar adanya insentif BLT dari rekan sesama pemilik warteg.
"Baru tahu dari teman-teman saya, tapi nggak tahu caranya gimana," tuturnya. Dia pun berencana mencari tahu mekanisme penyaluran dan berharap agar bantuan tersebut segera disalurkan.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerangkan bantuan BLT untuk usaha mikro ini sama seperti BLT UMKM (BPUM). Bantuan diberikan untuk 1 juta pelaku usaha.
"Pemerintah menyiapkan insentif usaha mikro sebesar Rp1,2 juta. Ini setara dengan bantuan BPUM yang jumlahnya (untuk) 3 juta (pelaku usaha) di mana yang Rp1,2 juta untuk 1 juta usaha mikro kecil, antara lain warung, warteg, PKL," kata Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (22/7).
(ind)
tulis komentar anda