Hadapi Pandemi, Transjakarta Terapkan Strategi Jitu agar Tetap Melaju
Senin, 26 Juli 2021 - 20:40 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat segala aktivitas menjadi terbatas dan mau tidak mau harus menyesuaikan diri terhadap kebijakan yang diterapkan pemerintah, tidak terkecuali di sekor transportasi . Kondisi itulah yang membuat Transjakarta selaku badan usaha milik daerah (BUMD) harus memiliki strategi dalam melayani mobilitas masyarakat yang masih harus beraktivitas di luar rumah.
Baca juga:Pandemi COVID-19, Kakbah Dibersihkan 10 Kali Sehari oleh Hampir 4.000 Pekerja
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, titik krisis bukan lagi terletak pada upaya penanganan, melainkan pada perilaku dan pola pikir yang dapat mencegah reaksi yang berlebihan terhadap krisis serta upaya untuk menghadapi tantangan ke depan.
"Dalam hal ini, transformasi dari berbagai sisi tentunya sangat dibutuhkan agar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan setia," kata Sardjono di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Langkah selanjutnya menjadi katalis bagi perusahaan untuk mempercepat transformasi digital dan transformasi kelembagaan. Salah satunya dengan penyediaan fasilitas wi-fi.
"Saat ini Transjakarta sudah mulai melakukan transformasi secara digital, mulai dari wi-fi berkecepatan tinggi, tanpa batas kuota dan tanpa bayar, serta aplikasi TIJE dengan segudang fitur canggih," katanya.
Lalu, penerapan face recognition yang telah diterapkan di lingkup kantor pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur dan akan segera diterapkan bagi pelanggan sebagai akses memasuki halte.
Baca juga:Apa yang Terjadi Jika Atlet Olimpiade Tokyo Positif Covid-19?
“Transformasi ini masih akan terus berlanjut. Tidak hanya sebagai upaya bertahan dan melawan wabah, tetapi sebagai jembatan bagi Transjakarta untuk terus berkembang dan beradaptasi mengikuti perkembangan tren dan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu,” imbuhnya.
Baca juga:Pandemi COVID-19, Kakbah Dibersihkan 10 Kali Sehari oleh Hampir 4.000 Pekerja
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, titik krisis bukan lagi terletak pada upaya penanganan, melainkan pada perilaku dan pola pikir yang dapat mencegah reaksi yang berlebihan terhadap krisis serta upaya untuk menghadapi tantangan ke depan.
"Dalam hal ini, transformasi dari berbagai sisi tentunya sangat dibutuhkan agar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan setia," kata Sardjono di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Langkah selanjutnya menjadi katalis bagi perusahaan untuk mempercepat transformasi digital dan transformasi kelembagaan. Salah satunya dengan penyediaan fasilitas wi-fi.
"Saat ini Transjakarta sudah mulai melakukan transformasi secara digital, mulai dari wi-fi berkecepatan tinggi, tanpa batas kuota dan tanpa bayar, serta aplikasi TIJE dengan segudang fitur canggih," katanya.
Lalu, penerapan face recognition yang telah diterapkan di lingkup kantor pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur dan akan segera diterapkan bagi pelanggan sebagai akses memasuki halte.
Baca juga:Apa yang Terjadi Jika Atlet Olimpiade Tokyo Positif Covid-19?
“Transformasi ini masih akan terus berlanjut. Tidak hanya sebagai upaya bertahan dan melawan wabah, tetapi sebagai jembatan bagi Transjakarta untuk terus berkembang dan beradaptasi mengikuti perkembangan tren dan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu,” imbuhnya.
(uka)
tulis komentar anda