Ini Dia Keuntungan Indonesia Jadi Presidensi G20

Selasa, 27 Juli 2021 - 21:03 WIB
Foto/ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus Presidensi G20 pada tahun 2022. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga berharap Presidensi Indonesia dalam kelompok G20 bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan perdagangan Indonesia.

Wamendag menuturkan ini adalah kepercayaan yang luar biasa dari negara-negara G20 dan harus dimanfaatkan sebagai salah satu momentum kebangkitan ekonomi dan perdagangan.

“Dengan Presidensi Indonesia di G20, diharapkan Indonesia bisa memasukkan agenda-agenda khususnya berkaitan dan menjadi fokus kepentingan nasional saat ini. Indonesia sendiri mengusung tema `recover together recover stronger`,” ujar Jerry dalam keterangan resminya, Selasa (27/7/2021).



Baca juga:Kalahkan Korea Selatan, Kemenangan The Daddies Berkumandang di Twitter

Menurut Wamendag, tema tersebut mencerminkan semangat bersama untuk pulih secara ekonomi dan kesehatan di antara negara-negara G20. Tahun ini ditargetkan menjadi tahun awal bagi berjalannya ekonomi nasional maupun ekonomi dunia yang terdampak Covid-19. Sedangkan tahun 2022 diharapkan proses recovery akan berlangsung lebih cepat.

Bagi Wamendag bukan hanya pulih, melainkan ekonomi dunia diharapkan dapat menjadi lebih kuat dan lebih cepat tumbuhnya. Adaptasi yang dilakukan, baik dalam konteks kesehatan masyarakat maupun adaptasi dalam konteks hubungan ekonomi diharapkan bisa meletakkan dasar bagi proses ekonomi dan perdagangan yang lebih baik.

Jerry sendiri mengatakan bahwa pada masa pandemi, Indonesia melakukan langkah-langkah yang sangat baik, khususnya dalam ekonomi dan perdagangan. Secara makro, ekonomi Indonesia relatif bisa melakukan mitigasi dampak Covid-19.

Sedangkan, dalam proses perdagangan, Indonesia bisa mengelola pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan kesehatan relatif baik. Kelangkaan dalam alat kesehatan dan kebutuhan penanganan Covid-19 tidak berlangsung berlarut-larut dan bisa segera diatasi.

Menurut Wamendag, Indonesia melakukan langkah yang baik pula dalam perdagangan luar negeri. Indikatornya ada dua menurut Jerry, yaitu surplus neraca perdagangan yang berlangsung terus-menerus sejak awal 2020. Indikator kedua adalah banyaknya perjanjian perdagangan yang bisa diselesaikan dan diratifikasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More