Ghana dan Indonesia Perkuat Kemitraan Bisnis dan Perdagangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyambut baik kemitraan bisnis dan perdagangan dengan Ghana . Fokus Ghana saat ini adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan dan menarik investasi serta kemitraan global yang berdasarkan pada keuntungan bersama.
"Suatu kehormatan bagi kami mewakili Pemerintah Indonesia berbicara banyak tentang investasi, bisnis dan perdagangan serta promosi dengan Ghana. Saya cukup yakin dan dapat memperluas serta meningkatkan peluang bersama-sama," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pada acara forum bisnis Ghana Investment Promotion Centre (GIPC) di Hotel JW Marriot Jakarta, hari ini, Senin (9/10/2023).
Jerry menambahkan, Indonesia adalah tempat yang baik untuk berinvestasi dan mempromosikan perdagangan Ghana. Hubungan bisnis dan perdagangan yang baik dengan Ghana diharapkan berdampak positif bagi hubungan bilateral kedua negara.
"Kami berharap dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkuat kerja sama perdagangan bilateral dan bekerja sama memprioritaskan langkah-langkah guna mempercepat kemitraan kolaboratif demi meraih manfaat optimal bagi kedua negara," tambah Jerry.
Sementara itu, Ketua Komite Bilateral Afrika dan Ecowas Kadin Indonesia, Sylvie Tomasoa mengatakan, Pemerintah Indonesia harus serius menggarap potensi bisnis dan perdagangan dengan Afrika. Selain itu, paradigma para pengusaha tentang negara-negara di Afrika harus diubah sehingga akan tercipta sinergitas yang saling menguntungkan.
"Pemerintah melalui instansi terkait harus memberikan dukungan pada bisnis dan perdagangan dengan Afrika. Jangan lagi negative thinking dengan Afrika. Juga untuk para pengusaha Indonesia agar bisa melihat peluang potensi bisnis yang sangat baik dengan Afrika, khususnya Ghana. Saya optimistis dengan terjalinnya kerja sama ini akan tercipta kolaborasi yang saling menguntungkan," ujar Sylvie.
Lebih lanjut Sylvie mengatakan, hubungan Indonesia dan Afrika memiliki akar sejarah sejak KTT Asia-Afrika pada 1955. Saat ini, Afrika tengah membidik bisnis dengan negara-negara di Asia Tenggara, terutama Indonesia. Menurut Sylvie, secara ekonomi dan bisnis Indonesia memiliki posisi strategis di Asia Tenggara. Untuk itulah GIPC akan lakukan kegiatan promosi, kerja sama bisnis dan investasi di Indonesia.
CEO GIPC Yofi Grant mengatakan, saat ini Afrika memiliki posisi strategis bagi dunia mengingat seluruh mineral yang dibutuhkan untuk masa depan tersedia melimpah. Pihaknya sedang mencari kemitraan baru dan beralih dari kemitraan tradisional yang lama.
"Afrika dengan penduduk sekitar 1,4 miliar jiwa adalah pasar yang potensial dan oleh sebab itu Ghana menjadi pintu gerbang untuk berbisnis di Afrika. Untuk itulah kami akan memberikan kesempatan kepada para investor untuk berinventasi dan melaakukan hubungan bisnis dengan kami," ujar Yofi.
Baca Juga
"Suatu kehormatan bagi kami mewakili Pemerintah Indonesia berbicara banyak tentang investasi, bisnis dan perdagangan serta promosi dengan Ghana. Saya cukup yakin dan dapat memperluas serta meningkatkan peluang bersama-sama," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pada acara forum bisnis Ghana Investment Promotion Centre (GIPC) di Hotel JW Marriot Jakarta, hari ini, Senin (9/10/2023).
Jerry menambahkan, Indonesia adalah tempat yang baik untuk berinvestasi dan mempromosikan perdagangan Ghana. Hubungan bisnis dan perdagangan yang baik dengan Ghana diharapkan berdampak positif bagi hubungan bilateral kedua negara.
"Kami berharap dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkuat kerja sama perdagangan bilateral dan bekerja sama memprioritaskan langkah-langkah guna mempercepat kemitraan kolaboratif demi meraih manfaat optimal bagi kedua negara," tambah Jerry.
Sementara itu, Ketua Komite Bilateral Afrika dan Ecowas Kadin Indonesia, Sylvie Tomasoa mengatakan, Pemerintah Indonesia harus serius menggarap potensi bisnis dan perdagangan dengan Afrika. Selain itu, paradigma para pengusaha tentang negara-negara di Afrika harus diubah sehingga akan tercipta sinergitas yang saling menguntungkan.
"Pemerintah melalui instansi terkait harus memberikan dukungan pada bisnis dan perdagangan dengan Afrika. Jangan lagi negative thinking dengan Afrika. Juga untuk para pengusaha Indonesia agar bisa melihat peluang potensi bisnis yang sangat baik dengan Afrika, khususnya Ghana. Saya optimistis dengan terjalinnya kerja sama ini akan tercipta kolaborasi yang saling menguntungkan," ujar Sylvie.
Lebih lanjut Sylvie mengatakan, hubungan Indonesia dan Afrika memiliki akar sejarah sejak KTT Asia-Afrika pada 1955. Saat ini, Afrika tengah membidik bisnis dengan negara-negara di Asia Tenggara, terutama Indonesia. Menurut Sylvie, secara ekonomi dan bisnis Indonesia memiliki posisi strategis di Asia Tenggara. Untuk itulah GIPC akan lakukan kegiatan promosi, kerja sama bisnis dan investasi di Indonesia.
CEO GIPC Yofi Grant mengatakan, saat ini Afrika memiliki posisi strategis bagi dunia mengingat seluruh mineral yang dibutuhkan untuk masa depan tersedia melimpah. Pihaknya sedang mencari kemitraan baru dan beralih dari kemitraan tradisional yang lama.
"Afrika dengan penduduk sekitar 1,4 miliar jiwa adalah pasar yang potensial dan oleh sebab itu Ghana menjadi pintu gerbang untuk berbisnis di Afrika. Untuk itulah kami akan memberikan kesempatan kepada para investor untuk berinventasi dan melaakukan hubungan bisnis dengan kami," ujar Yofi.