Nadiem X Zyrex Bikin Proyek Laptop Merah Putih, Buat Apa?
Jum'at, 30 Juli 2021 - 13:23 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nadiem Makariem mengajak PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) membuat program Laptop Merah Putih . ZYRX mendapatkan kontrak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-ristek) untuk pengadaan 165.000 unit laptop senilai Rp700 miliar.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-Alat Listrik Rumah Tangga (Gabel), Oki Widjaja beranggapan program Laptop Merah Putih atau Laptop Dikti Edu menjadi awal untuk RI mempromosikan merek lokal.
"Kita nggak usah takut mempromosikan merek lokal karena itu sebuah aset, dari situ kita berpikir komponen apa yang harus disiapkan," kata Oki dalam program Market Review IDX Channel, Jumat (30/7/2021).
Oki menambahkan dengan aset produsen lokal yang dipunya RI, pemerintah hanya perlu mempersiapkan dua hal dalam industri elektronik ini. Pertama, memulai produksi komponen dan kedua, mengembangkan merek nasional tersebut. "Ini penting, mereknya bisa kita sebut PC nusantara atau PC merah putih, karena kita tau bahwa sebutlah perusahaan dunia seperti CORE itu pabriknya bukan di Amerika, mereka memprakarsai itu ke pembuat komponen," katanya.
Oki menekankan bahwa membangun industri laptop saat ini butuh waktu yang panjang, terlebih dalam hal komponen yang harus impor. Dia hanya berharap pemerintah konsisten dalam menangani ide laptop merah putih ini. "Kita perlu relokasi produsen pembuat komponen, setidaknya kita punya aset itu yang dikembangkan. Sebut saja contoh kita punya beberapa pabrik TIK di Cikarang, yang penting adalah pemerintah konsisten," ujar dia.
Oki jadi kilas balik ke beberapa tahun masa presiden yang lalu, bahwa ada yang pesimis soal industri ini bisa dikembangkan, namun dia mengatakan dengan jelas pemerintah hanya harus menyiapkan roadmap yang jelas setidaknya ke 2024. "Kebijakannya belum in-line, kita harus punya pemikiran positif, roadmap yang cukp jelas kemana arahan pemerintah, untuk dibawa ke 2024 nanti," pungkasnya.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-Alat Listrik Rumah Tangga (Gabel), Oki Widjaja beranggapan program Laptop Merah Putih atau Laptop Dikti Edu menjadi awal untuk RI mempromosikan merek lokal.
"Kita nggak usah takut mempromosikan merek lokal karena itu sebuah aset, dari situ kita berpikir komponen apa yang harus disiapkan," kata Oki dalam program Market Review IDX Channel, Jumat (30/7/2021).
Oki menambahkan dengan aset produsen lokal yang dipunya RI, pemerintah hanya perlu mempersiapkan dua hal dalam industri elektronik ini. Pertama, memulai produksi komponen dan kedua, mengembangkan merek nasional tersebut. "Ini penting, mereknya bisa kita sebut PC nusantara atau PC merah putih, karena kita tau bahwa sebutlah perusahaan dunia seperti CORE itu pabriknya bukan di Amerika, mereka memprakarsai itu ke pembuat komponen," katanya.
Oki menekankan bahwa membangun industri laptop saat ini butuh waktu yang panjang, terlebih dalam hal komponen yang harus impor. Dia hanya berharap pemerintah konsisten dalam menangani ide laptop merah putih ini. "Kita perlu relokasi produsen pembuat komponen, setidaknya kita punya aset itu yang dikembangkan. Sebut saja contoh kita punya beberapa pabrik TIK di Cikarang, yang penting adalah pemerintah konsisten," ujar dia.
Oki jadi kilas balik ke beberapa tahun masa presiden yang lalu, bahwa ada yang pesimis soal industri ini bisa dikembangkan, namun dia mengatakan dengan jelas pemerintah hanya harus menyiapkan roadmap yang jelas setidaknya ke 2024. "Kebijakannya belum in-line, kita harus punya pemikiran positif, roadmap yang cukp jelas kemana arahan pemerintah, untuk dibawa ke 2024 nanti," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda