KSPI Sebut Puluhan Ribu Orang Sudah di-PHK Imbas Pandemi
Kamis, 05 Agustus 2021 - 23:53 WIB
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor padat karya.
Setidaknya KSPI mencatat ada dua kategori, yakni karyawan yang dirumahkan tercatat ratusan ribu orang dengan upah dipotong bahkan tidak dibayar sama sekali. Kedua, karyawan yang di-PHK yang diperkirakan ada puluhan ribu orang.
"Memang kalau ditarik ke belakang dari mulai PSBB, ada puluhan ribu sudah kena PHK di sektor padat karya. Bahkan pengusaha mal sudah melakukan penutupan tenant dan toko," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis malam (5/8/2021). Dia melanjutkan untuk sektor industri padat modal juga terjadi PHK seperti pada industri keramik karena permintaan dari luar negeri yang menurun.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Iman Sugema menilai perusahaan melihat situasi pandemi Covid-19 ini bukan sebagai masalah yang punya implikasi terhadap pengangguran, tetapi mengalihkan strategi agar bisa bertahan di masa pandemi.
"Saya melihatnya ini membutuhkan penyesuaian dan pasti berimplikasi pada PHK. Hanya saja tiap industri punya cara penanganan yang berbeda," ujarnya,
Menurut dia, ketika ekonomi mulai pulih, penambahan tenaga kerja tidak langsung terjadi sehingga diprediksi angka pengangguran masih akan tetap tinggi meski ekonomi sudah ada tanda perbaikan.
"Penambahan tenaga kerja tidak secepat pemulihan ekonomi. Artinya, angka pengangguran masih akan tetap tinggi walaupun ekonomi sudah ada tanda-tanda perbaikan," tuturnya.
Setidaknya KSPI mencatat ada dua kategori, yakni karyawan yang dirumahkan tercatat ratusan ribu orang dengan upah dipotong bahkan tidak dibayar sama sekali. Kedua, karyawan yang di-PHK yang diperkirakan ada puluhan ribu orang.
"Memang kalau ditarik ke belakang dari mulai PSBB, ada puluhan ribu sudah kena PHK di sektor padat karya. Bahkan pengusaha mal sudah melakukan penutupan tenant dan toko," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis malam (5/8/2021). Dia melanjutkan untuk sektor industri padat modal juga terjadi PHK seperti pada industri keramik karena permintaan dari luar negeri yang menurun.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Iman Sugema menilai perusahaan melihat situasi pandemi Covid-19 ini bukan sebagai masalah yang punya implikasi terhadap pengangguran, tetapi mengalihkan strategi agar bisa bertahan di masa pandemi.
"Saya melihatnya ini membutuhkan penyesuaian dan pasti berimplikasi pada PHK. Hanya saja tiap industri punya cara penanganan yang berbeda," ujarnya,
Menurut dia, ketika ekonomi mulai pulih, penambahan tenaga kerja tidak langsung terjadi sehingga diprediksi angka pengangguran masih akan tetap tinggi meski ekonomi sudah ada tanda perbaikan.
"Penambahan tenaga kerja tidak secepat pemulihan ekonomi. Artinya, angka pengangguran masih akan tetap tinggi walaupun ekonomi sudah ada tanda-tanda perbaikan," tuturnya.
(ind)
tulis komentar anda