Buka GBN ke-6, Jokowi Ajak Masyarakat Konsumsi Buah Lokal
Senin, 09 Agustus 2021 - 14:56 WIB
JAKARTA - Perekonomian Indonesia pada triwulan II-2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07% (yoy) yang merupakan rekor pertumbuhan triwulanan tertinggi bahkan sejak krisis keuangan global menghantam dunia tahun 2008 lalu. Hal ini menjadi sebuah pijakan penting bagi pemulihan ekonomi di tengah tekanan dan tantangan pandemi Covid-19.
Pemerintah terus berupaya dalam pemulihan ekonomi dengan menangani sisi kesehatan dan perekonomian secara bersamaan. Penyelenggaraan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-6 tahun 2021 merupakan salah satu upaya dalam rangka mendorong peningkatan daya saing serta konsumsi buah nusantara yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan.
GBN ke-6 diselenggarakan juga untuk memperingati Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76 serta mendukung program Bangga Buatan Indonesia dengan melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat, mulai dari petani selaku produsen buah, pelaku UMKM, eksportir buah, pelaku pasar, serta kementerian/lembaga terkait baik di pusat maupun di daerah yang berkolaborasi untuk melakukan gerakan bersama dalam rangka peningkatan konsumsi buah nusantara.
Membuka acara GBN ke-6, Presiden Joko Widodo berpesan bahwa di masa pandemi masyarakat harus menjaga stamina dan meningkatkan imunitas tubuh dengan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
"Kita punya banyak buah-buahan khas Indonesia yang mudah diperoleh, terjangkau dan mengandung banyak vitamin yang menyehatkan. Meskipun banyak, namun tingkat konsumsi buah di Indonesia masih rendah. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih banyak mengonsumsi buah–buahan dan mencintai aneka buah nusantara yang melimpah dengankandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan buah impor. Dengan mengonsumsi buah nusantara, kita tidak hanya menambah asupan gizi di masa pandemi, tetapi juga membantu petani-petani buah di negara kita agar semakin semangat, produktif dan sejahtera," tutur Presiden.
Presiden juga menambahkan, dengan menggunakan cara-cara kekinian dengan memanfaatkan teknologi, edukasi untuk mengonsumsi buah buahan nusantara harus dilakukan secara berkelanjutan dan termasuk dalam muatan sistem pendidikan di sekolah-sekolah serta edukasi keluarga agar dapat menjangkau anak-anak dan generasi muda bisa mencintai buah.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk didorong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor.
Pada 2020, ekspor hortikultura sebesar USD 645,48 juta, yaitu meningkat sebesar 37,75 persen dibanding tahun 2019. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan dimana selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar USD 389,9 juta, meningkat 30,31 persen dibanding tahun 2019 dengan lima negara tujuan utama yaitu China, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan. Dari sisi produksi buah, dari tahun 2000 hingga 2020, rata-rata pertumbuhan produksi buah Indonesia per tahun meningkat rata-rata 6,06 persen.
Pemerintah terus berupaya dalam pemulihan ekonomi dengan menangani sisi kesehatan dan perekonomian secara bersamaan. Penyelenggaraan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-6 tahun 2021 merupakan salah satu upaya dalam rangka mendorong peningkatan daya saing serta konsumsi buah nusantara yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan.
GBN ke-6 diselenggarakan juga untuk memperingati Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76 serta mendukung program Bangga Buatan Indonesia dengan melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat, mulai dari petani selaku produsen buah, pelaku UMKM, eksportir buah, pelaku pasar, serta kementerian/lembaga terkait baik di pusat maupun di daerah yang berkolaborasi untuk melakukan gerakan bersama dalam rangka peningkatan konsumsi buah nusantara.
Membuka acara GBN ke-6, Presiden Joko Widodo berpesan bahwa di masa pandemi masyarakat harus menjaga stamina dan meningkatkan imunitas tubuh dengan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
"Kita punya banyak buah-buahan khas Indonesia yang mudah diperoleh, terjangkau dan mengandung banyak vitamin yang menyehatkan. Meskipun banyak, namun tingkat konsumsi buah di Indonesia masih rendah. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih banyak mengonsumsi buah–buahan dan mencintai aneka buah nusantara yang melimpah dengankandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan buah impor. Dengan mengonsumsi buah nusantara, kita tidak hanya menambah asupan gizi di masa pandemi, tetapi juga membantu petani-petani buah di negara kita agar semakin semangat, produktif dan sejahtera," tutur Presiden.
Baca Juga
Presiden juga menambahkan, dengan menggunakan cara-cara kekinian dengan memanfaatkan teknologi, edukasi untuk mengonsumsi buah buahan nusantara harus dilakukan secara berkelanjutan dan termasuk dalam muatan sistem pendidikan di sekolah-sekolah serta edukasi keluarga agar dapat menjangkau anak-anak dan generasi muda bisa mencintai buah.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk didorong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor.
Pada 2020, ekspor hortikultura sebesar USD 645,48 juta, yaitu meningkat sebesar 37,75 persen dibanding tahun 2019. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan dimana selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar USD 389,9 juta, meningkat 30,31 persen dibanding tahun 2019 dengan lima negara tujuan utama yaitu China, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan. Dari sisi produksi buah, dari tahun 2000 hingga 2020, rata-rata pertumbuhan produksi buah Indonesia per tahun meningkat rata-rata 6,06 persen.
tulis komentar anda