Aturan Ketat China Bikin Investor Cemas, Bursa Saham Asia Loyo

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 14:33 WIB
Sejumlah bursa saham di kawasan Asia terpantau lesu dan sulit menembus rekor tertinggi pada perdagangan akhir pekan. Peningkatan risiko geopolitik dan regulasi (ketat) China membebani. Foto/Dok
JAKARTA - Sejumlah bursa saham di kawasan Asia terpantau lesu dan sulit menembus rekor tertinggi pada perdagangan akhir pekan, Jumat (13/8/2021). Penurunan produsen chip membebani sejumlah pasar, tetapi berbeda di Australia yang justru melawan tren tersebut.

Indeks MSCI Asia-Pasifik selain Jepang, terpantau turun -0,59%, terendah sejak tiga hari terakhir. Para investor dinilai masih khawatir terkait aturan baru industri China yang ketat serta penyebaran varian delta Covid-19.



Nikkei Jepang (N225) terpantau melemah -0,6%. Sedangkan indeks Kospi Korea (KOSPI) jatuh -1,45% menyusul merosotnya saham Samsung Electronics (005930.KS) ke level terendahnya sejak tujuh bulan terakhir. Ada kekhawatiran harga chip tergelincir di kuartal keempat.

Hong Kong (HSI) turun -0,45%, dan saham unggulan / bluechips China (CSI300) melorot -0,21%.



"Peningkatan risiko geopolitik dan regulasi (ketat) membebani prospek pertumbuhan jangka menengah di China, terutama di sektor yang ditargetkan dalam reformasi nasional," kata bank swasta UBP dalam riset tertulisnya, dilansir Reuters, Jumat (13/8/2021).



Selanjutnya Australia ASX200 (AXJO) naik 0,53% ke rekor terbaru dipicu oleh kenaikan saham-saham perawatan kesehatan dan teknologi.

"Sebagian besar (Australia) tidak terdampak langsung oleh tindakan keras otoritas China di sektor teknologi," ujar Kyle Rodda, analis senior IG Markets.

Namun, Kyle memproyeksikan apabila China mengetatkan aturan di sektor manufaktur maka akan berdampak pada pasar Australia. "Perubahan peraturan skala besar di sektor manufaktur China akan menjadi kekhawatiran besar bagi pasar Australia," imbuhnya.
(akr)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More