Laba Bersih Tumbuh 12,8%, BNI Terus Perkuat Fundamental Bisnis

Senin, 16 Agustus 2021 - 12:26 WIB
Sebagai bank konvensional, BNI kini memiliki akses ke public funding, memiliki nasabah loyal, telah mengembangkan produk dan jasa keuangan, setiap simpanan dijamin sesuai dengan aturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan memiliki ruang untuk terus menurunkan cost of fund, dimana pada Kuartal II/2021 menjadi 1,6%.

Di sisi lain, BNI juga melakukan kolaborasi dengan Fintech yang tangkas dalam beradaptasi terhadap perubahan baru, menguasai ekosistem berbasis online, mampu beroperasi dengan biaya yang efisien dan dapat diautomatisasi, serta sangat akrab dengan layanan yang diharapkan oleh kaum milenial.

Perpaduan tersebut diklaim menjadikan BNI sebagai pemimpin dalam layanan ekosistem perbankan terbuka atau API, dimana hingga Juni 2021 sudah membuahkan 283 jenis layanan, atau terbanyak dibandingkan bank-bank lain, dan digunakan oleh 3.000 klien, termasuk perusahaan fintech maupun e-commerce.

Selain BNI Open API, BNI juga mengembangkan Layanan Cash Management melalui BNI Direct, serta Financial Supply Chain Management yang sama-sama dapat digunakan untuk melayani nasabah perusahaan, bisnis, fintech dan e-commerce. Layanan digital unggulan ini banyak disukai karena memberikan manfaat pengelolaan keuangan yang lengkap, mulai dari payment management; collection management; liquidity management; hingga penyajian informasi rekening, dan pelaporan.

Ragam manfaat ini mendorong pertumbuhan jumlah pengguna sebesar 16,4% year on year atau sebanyak 68.229 perusahaan pada Juni 2021, nilai transaksi yang meningkat 10,8% year on year atau senilai Rp2.030 triliun, dan jumlah transaksi yang juga tumbuh 175,6% year on year menjadi sebanyak 214 juta transaksi.

Produk digital unggulan lainnya adalah BNI Mobile Banking yang tumbuh sangat pesat menjadi layanan pilihan utama nasabah ritel. Indikasinya terlihat pada jumlah pengguna yang meningkat 56,8% YoY atau sebanyak 9,29 juta menyusul pandemi yang mendorong orang untuk membatasi aktivitasnya di luar rumah, work from home, serta bertransaksi secara online. Demikian juga dengan nilai transaksi yang meningkat 31,8% YoY atau sebesar Rp287 triliun. Begitu juga dengan jumlah transaksi yang meningkat 54,2% YoY atau sebanyak 204 juta transaksi.

Terkait amanat dari Kementerian BUMN agar BNI menjadi bank internasional Indonesia yang dapat mendorong pelaku usaha dalam negeri mengakses pasar global melalui penguatan peran kantor-kantor cabang luar negeri, Perseroan telah menyiapkan sebuah solusi terintegrasi bagi pelaku UMKM dengan membentuk Xpora.

Solusi itu diyakini dapat dijadikan sebagai sarana bagi UMKM untuk naik kelas tahap demi tahap mulai dari menjadi produktif (Go Productive), lalu sanggup memanfaatkan fasilitas digital (Go Digital), hingga siap untuk menembus pasar internasional (Go Global).



Dengan pola pembinaan yang lengkap tersebut, Xpora diharapkan akan menjadi solusi dari hambatan-hambatan (debottlenecking) yang selama ini dialami oleh UMKM, yang sedang merintis usaha atau yang sedang memperluas pasar ke luar negeri. Xpora juga disiapkan untuk memberikan solusi keuangan yang terintegrasi, lengkap, dan akan menjadi terobosan unik pertama di Indonesia.

Xpora akan menjadi Orkestrator Ekosistem UMKM yang akan mempertemukan UMKM di dalam negeri dengan calon buyer internasional. BNI menyiapkan Xpora di 7 kota dengan memaksimalkan lokasi-lokasi terbaik di kantor cabang BNI, yaitu di Jakarta, Solo, Bandung, Denpasar, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Di bagian lain, BNI menyatakan telah menangkap sinyal optimisme kuat yang menumbuhkan kepercayaan bisnis ke depan. Oleh karena itu, Perseroan telah mengagendakan program pembelian kembali saham pada periode 22 Juli 2021 sampai dengan 21 Oktober 2021, yang merefleksikan penguatan kondisi fundamental imbas program transformasi yang dijalankan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More