Ekonom: Ritel dan Pusat Belanja Masih Butuh Banyak Stimulus untuk Bangkit

Selasa, 17 Agustus 2021 - 14:17 WIB
Ilustrasi mal di Jakarta. Foto/Dok SINDOphoto/Astra Bonardo
JAKARTA - Bertepatan momentum hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, aktivitas sektor ekonomi dan pusat perbelanjaan bisa menjadi pendorong 'kemerdekaan ekonomi' di Indonesia.

“Jadi sekarang memang beberapa aktifitas di mal atau di pusat perbelanjaan bisa menjadi pendorong, tapi kan situasinya bagi sektor ritel saat ini sangat berat, apalagi sektor ritel ini kan salah satu penggerak perekonomian namun dibuka masih sangat terbatas di masa pandemi dan PPKM ini,” kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (17/8/2021).





Bhima melihat saat ini pelaku usaha ritel belum sepenuhnya bangkit karena para pekerja di pusat perbelanjaan masih sangat membutuhkan banyak stimulus untuk kembali bangkit pasca pemberlakuan PPKM.

“Bagaimana membantu penyewa tempat di mal bagi para pekerja agar tidak tutup seratus persen atau sepenuhnya, dan butuh bantuan pemerintah berupa subsidi seperti diskon listrik, subsidi langsung dan bantuan beban biaya sewa,” tuturnya.



Sambil menunggu sektor ritel kembali pulih, Bhima mengatakan perhatian pada kasus Covid-19 harus ditekankan terlebih dulu agar terjadi penurunan dan sektor retail bisa kembali pulih dengan baik.

"Semenjak pandemi kita sebenarnya memiliki tiga kekuatan baru dalam pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan muncul di tahun 2020 yaitu pertumbuhan ekspor yang meningkat, pergeseran investasi dari Jawa ke luar Jawa dan perbaikan ekonomi digital," urainya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More