Masih Besar, Potensi Migas RI Jadi Peluang Pembiayaan Perbankan

Kamis, 19 Agustus 2021 - 21:05 WIB
Dia menegaskan, hingga Mei 2021 jumlah kredit yang dikucurkan pada sektor pertambangan, termasuk sektor hulu migas mencapai Rp128 triliun. Kendati turun 12,9% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp147 triliun, sektor hulu migas bagi industri pembiayaan menurutnya tetap memikat. Bahkan, kata dia, pemerintah harusnya mendorong KKKS untuk melibatkan bank-bank nasional, khususnya Himbara untuk memenuhi kebutuhan finansial ataupun layanan perbankan.



"Harapannya agar bagaimana peran industri perbankan, khususnya Himbara bisa meningkat pada industri hulu migas, ini juga dalam rangka untuk mendukung peningkatan penerimaan negara. Jadi KKKS dan industri penunjangnya perlu mengutamakan penggunaan bank negara dalam memenuhi transaksi perbankan," tandasnya.

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan juga menilai bahwa industri hulu migas dan industri jasa penunjang lainnya masih tetap potensial untuk didanai perbankan. Bahkan kebutuhan investasi untuk sektor hulu migas menurutnya tetap besar lantaran Indonesia masih belum bisa sepenuhnya beralih ke energi baru terbarukan.

Mamit menambahkan, target realisasi investasi sektor hulu migas yang ditetapkan pemerintah tahun 2021 adalah USD12,38 miliar. Hingga semester I/2021, baru terealisasi USD4,92 miliar. Realisasi investasi ini belum termasuk industri jasa penunjangnya.

"Artinya nilai kebutuhan investasinya masih sangat besar. Nah ini peluang bagi industri perbankan untuk meningkatkan investasinya di hulu migas," ujarnya.
(fai)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More