Ternyata Ini Biang IHSG Terhempas dari Level 6.000

Kamis, 19 Agustus 2021 - 22:45 WIB
IHSG terlempar dari level 6.000. Foto/Dok SINDOnews/Yorri Farli
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berada di zona merah, turun -125 poin (-2,06%) di level 5.992,3 pada perdagangan Kamis (19/8/2021). Penutupan hari ini menandakan indeks kembali anjlok di level terendahnya menembus level 5.900 dan meninggalkan level psikologisnya di 6.000.

Dibuka melemah di 6.110,5, indeks bergerak semakin turun, mencoba merangsek naik di level 6.111,0 tetapi gagal dan terus merosot hingga posisi terendahnya di 5.958,0.

Secara kumulatif, indeks semakin masuk ke jurang kegelapan yakni -1,58% sepekan terakhir dan sebulan -0,42%. Beberapa indeks domestik lainnya turut bergerak menurun seperti MNC36 (-2,11%), JII (-2,32%), dan LQ45 (-2,21%).





Senior Research Analyst Infovesta Utama, Praska Putranto mengungkapkan, bahwa jatuhnya bursa hari ini dipengaruhi oleh penutupan saham Amerika dan Asia yang tertekan lantaran menunggu jadwal tapering off dari Federal Reserve (The Fed).

"Kalau saat ini pegerakan saham bursa ini mengikuti dari penutupan saham Amerika semalam dan bursa Asia yg cukup tertekan rata-rata di atas 1 persen dan bursa kita hari ini jatuhnya cukup lumayan dibawah 6000," tutur Praska dalam Session Closing, Kamis (19/8/2021).

Praska menilai masalah tapering off menjadi isu utama dalam pergerakan sejumlah bursa kawasan. "Memang saya perhatikan masalah tapering off menjadi konsen utama di tengah laju dari ekonomi AS yang terus menunjukkan perbaikan. Artinya memang dari hasil meeting The Fed semalam tapering akan dipercepat di akhir tahun ini dan dapat menjadi katalis di mana bursa Asia termasuk Indonesia mengalami tekanan cukup dala," terangnya.



Menurut dia, tapering off bisa tertunda apabila angka varian delta Covid-19 di AS semakin meningkat. "Sinyal tapering off ini bisa berpotensi tertunda jika kasus Covid-19 saat ini bisa meningkat di atas 140 ribu per hari, karena penyebaran vairan delta ini jiika menggangu ekonomi tentu saja tapering off yang masih 5 bulan lagi ini bisa dimundurkan lagi tidak jadi di akhir tahun ini," tutupnya.

Di tengah melemahnya saham-saham big caps, secara akumulatif investor asing masih mencatatkan pembelian bersih sebanyak Rp339,47 miliar di pasar reguler dan profit taking di pasar negosiasi-tunai mencapai Rp28,52 miliar.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More