Peringatan Hapernas 2021, Menteri PUPR: Rakyat Butuh Rumah Berkualitas Layak Huni

Rabu, 25 Agustus 2021 - 16:15 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Puncak Peringatan Hapernas 2021 di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (25/8/2021). Foto/Ist
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan masih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan rumah layak huni dan berkualitas. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong pelaksanaan Program Sejuta Rumah untuk mendorong penyediaan hunian sekaligus memberikan pelayanan terkait hunian yang baik kepada masyarakat.

"Masih ada rakyat Indonesia yang membutuhkan rumah yang layak huni. Jangan lupa bahwa mereka merupakan bagian dari perhatian pemerintah untuk menyediakan penyediaan perumahan," ujar Menteri PUPR saat memberikan sambutan pengarahan pada Puncak Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Tahun 2021 di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (25/8/2021).



Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid baik secara online dan offline tersebut dihadiri Direktur Jenderal Perumahan, Khalawi Abdul hamid, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry TZ, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo, para pejabat di lingkungan Kementerian PUPR serta generasi muda (Genmud) Perumahan dan Genmud PUPR.

Pada bulan Agustus tahun ini pemerintah memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas) agar seluruh stakeholder perumahan kembali ingat akan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Adapun tema yang diangkat pada peringatan Hapernas tahun 2021 adalah Padat Karya Perumahan Pulihkan Ekonomi Rakyat.



Generasi Muda (Genmud) PUPR pun diminta untuk lebih aktif dalam pelaksanaan program perumahan sehingga ada inovasi dan terobosan dalam pembangunan perumahan Indonesia di masa mendatang.

Menurut Menteri PUPR, adanya pandemi Covid-19 tahun ini membuat masyarakat lebih banyak melakukan aktifitasnya dari rumah. Hal tersebut dilakukan agar mereka bisa terhindar dari paparan virus tersebut. Meskipun demikian, imbuhnyanya, masih ada bagian dari rakyat yang masih tinggal di hunian yang tidak layak huni sehingga memerlukan intervensi dari pemerintah melalui penyaluran pembangunan dengan APBN.

"Masih ada lagi bagian rakyat kita di bawah yang perlu dilayani melalui APBN. Hal itu bisa dilaksanakan melalui pembangunan rumah susun (Rusun), Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) serta dukungan perbankan dan pengembang perumahan. Kita ingin tingkatkan hasil pembangunan rumah yang berkualitas untuk melayani masyarakat lebih baik," terangnya.

Untuk mendukung penyediaan perumahan di Indonesia tahun depan, Menteri PUPR menerangkan bahwa Kementerian PUPR telah mengalokasikan dana APBN sebesar Rp5 triliun untuk membangun hunian bagi masyarakat melalui Direktorat Jenderal Perumahan. Sedangkan alokasi untuk pembiayaan perumahan bersubsidi pemerintah telah mengganggarkan Rp28,2 triliun.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More