Gara-gara Lockdown Penjualan Ritel di Australia Jeblok
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 10:50 WIB
JAKARTA - Nilai penjualan ritel Australia dilaporkan anjlok sebesar 2,7% menjadi A$21,55 miliar pada Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. Ini terjadi sebagai imbas dari pembatasan perjalanan dan lockdown di sejumlah wilayah.
Biro Statistik Australia mencatat tutupnya pusat perbelanjaan dan fasilitas di beberapa wilayah di Australia berkontraksi terhadap ekonomi negara. Penurunan ini merupakan yang terbesar pada 2021 dan dinilai lebih buruk dari perkiraan pasar yang mencapai 2,3%.
Sektor ritel Australia senilai A$360 miliar dan menyumbang sekitar 18% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pelemahan ini diperkirakan akan berlanjut pada Agustus ini mengingat lockdown di wilayah Melbourne dan Canberra.
Sementara itu, data negara bagian menunjukkan nilai penjualan ritel di New South Wales juga tercatat menurun 9% pada Juli 2021. Penurunan serupa diprediksi juga terjadi di Victoria pada Agustus ini.
"Kami memperkirakan 550.000 pekerja telah diberhentikan karena lockdown. Kami telah merevisi perkiraan penurunan PDB pada kuartal III, yaitu terkontraksi 4,25%, dari -2,75% sebelumnya," kata kepala ekonomi Australia CBA Gareth Aird.
Gareth berharap kemajuan pesat dalam vaksinasi dapat menahan laju penurunan ekonomi dan menjadi titik tolak pada kinerja di kuartal ke IV. Saat ini, Australia tengah gencar melakukan vaksinasi dengan rata-rata mencapai 260.000 dosis per hari dalam sepekan terakhir. Total lebih dari 32% populasi orang dewasa telah mendapatkan dosis penuhnya, sedangkan 55% warga masih dalam suntikan pertama.
Pemerintahan Perdana Menteri Australia Scott Morrison menegaskan akan membuka kembali perekonomiannya ketika 70% populasinya telah mendapatkan vaksin. Lockdown secara penuh akan dicabut apabila 80% warganya sudah mendapat vaksin.
Biro Statistik Australia mencatat tutupnya pusat perbelanjaan dan fasilitas di beberapa wilayah di Australia berkontraksi terhadap ekonomi negara. Penurunan ini merupakan yang terbesar pada 2021 dan dinilai lebih buruk dari perkiraan pasar yang mencapai 2,3%.
Baca Juga
Sektor ritel Australia senilai A$360 miliar dan menyumbang sekitar 18% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pelemahan ini diperkirakan akan berlanjut pada Agustus ini mengingat lockdown di wilayah Melbourne dan Canberra.
Sementara itu, data negara bagian menunjukkan nilai penjualan ritel di New South Wales juga tercatat menurun 9% pada Juli 2021. Penurunan serupa diprediksi juga terjadi di Victoria pada Agustus ini.
"Kami memperkirakan 550.000 pekerja telah diberhentikan karena lockdown. Kami telah merevisi perkiraan penurunan PDB pada kuartal III, yaitu terkontraksi 4,25%, dari -2,75% sebelumnya," kata kepala ekonomi Australia CBA Gareth Aird.
Gareth berharap kemajuan pesat dalam vaksinasi dapat menahan laju penurunan ekonomi dan menjadi titik tolak pada kinerja di kuartal ke IV. Saat ini, Australia tengah gencar melakukan vaksinasi dengan rata-rata mencapai 260.000 dosis per hari dalam sepekan terakhir. Total lebih dari 32% populasi orang dewasa telah mendapatkan dosis penuhnya, sedangkan 55% warga masih dalam suntikan pertama.
Pemerintahan Perdana Menteri Australia Scott Morrison menegaskan akan membuka kembali perekonomiannya ketika 70% populasinya telah mendapatkan vaksin. Lockdown secara penuh akan dicabut apabila 80% warganya sudah mendapat vaksin.
(uka)
tulis komentar anda