Go Digital, Pascarestrukturisasi Pertamina Pastikan Proses Bisnis Subholding Terpantau melalui Integrated Command Center
Sabtu, 11 September 2021 - 15:03 WIB
JAKARTA - Pascarestrukturisasi komitmen Pertamina menjadi global energy champion terus dibuktikan dengan berbagai inovasi, salah satunya dengan menghadirkan Pertamina Integrated Command Center (PICC). Inovasi teknologi berbasis digital tersebut hadir untuk menyajikan data secara realtime yang akan mendukung peran strategis Pertamina sebagai integrator seluruh lini bisnis dari aspek operasional dan komersial.
PICC merupakan pusat big data Pertamina yang memiliki 4 fungsi yakni pertama sebagai integrator dan koordinator atas aktivitas memonitor operasional, baik yang bersifat core, critical maupun supporting process. Kedua, PICC akan menjadi single source of truth yang diperlukan baik di lingkungan internal Pertamina Group dengan data terintegrasi. Lalu ketiga, PICC berfungsi melakukan analisa data menjadi infomasi, mendeteksi data, anomali, menguji kehandalan data serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Keempat, PICC merupakan sistem yang memilki otoritas untuk menindaklanjuti keadaan anomali yang ditemukan sekaligus memberikan rekomendasi bagi top manajement Pertamina Group.
Menteri BUMN, Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau PICC yang terletak di lantai 21 Graha Pertamina, Jakarta (10/9).
Pada acara peresmian Subholding Pertamina yang dilaksanakan sebelum peninjauan, Erick menyampaikan, saat ini dunia bisnis dituntut untuk terus berinovasi, termasuk Pertamina. Salah satu inovasi yang harus dilakukan adalah digitalization serta Research and Development yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan kelas dunia.
"Banyak sekali perusahaan dunia yang tadinya bergantung pada sumber daya alam tergeser ke teknologi. Sekarang perusahaan energi global di Top 10 tinggal Aramco, selebihnya sudah diduduki oleh technology company dan invesment company. Ini artinya, meski Pertamina merupakan perusahaan energi, tapi bidang research and development untuk digitalisasi menjadi sangat penting agar bisnis terus berkembang," ujar Erick.
Hal senada disampaikan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Menurutnya, kehadiran PICC menjadi salah satu inovasi Pertamina untuk menjadi global energy champion.
"Dengan adanya fasilitas ini, Pertamina bisa menerapkan satu strategi secara menyeluruh demi memberikan efisiensi sekaligus mengurangi kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang, sehingga akuntabilitas Pertamina Group tetap terjaga," katanya.
Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama, juga menyatakan bahwa dengan adanya Command Center akan memperbaiki tahapan pekerjaan seluruh lini bisnis Pertamina.
"Fasilitas ini seperti ruang perang, seluruh jenderal bisa menganalisis data di sini untuk mengambil langkah kebijakan ke depan," ujarnya.
PICC merupakan pusat big data Pertamina yang memiliki 4 fungsi yakni pertama sebagai integrator dan koordinator atas aktivitas memonitor operasional, baik yang bersifat core, critical maupun supporting process. Kedua, PICC akan menjadi single source of truth yang diperlukan baik di lingkungan internal Pertamina Group dengan data terintegrasi. Lalu ketiga, PICC berfungsi melakukan analisa data menjadi infomasi, mendeteksi data, anomali, menguji kehandalan data serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Keempat, PICC merupakan sistem yang memilki otoritas untuk menindaklanjuti keadaan anomali yang ditemukan sekaligus memberikan rekomendasi bagi top manajement Pertamina Group.
Menteri BUMN, Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau PICC yang terletak di lantai 21 Graha Pertamina, Jakarta (10/9).
Pada acara peresmian Subholding Pertamina yang dilaksanakan sebelum peninjauan, Erick menyampaikan, saat ini dunia bisnis dituntut untuk terus berinovasi, termasuk Pertamina. Salah satu inovasi yang harus dilakukan adalah digitalization serta Research and Development yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan kelas dunia.
"Banyak sekali perusahaan dunia yang tadinya bergantung pada sumber daya alam tergeser ke teknologi. Sekarang perusahaan energi global di Top 10 tinggal Aramco, selebihnya sudah diduduki oleh technology company dan invesment company. Ini artinya, meski Pertamina merupakan perusahaan energi, tapi bidang research and development untuk digitalisasi menjadi sangat penting agar bisnis terus berkembang," ujar Erick.
Hal senada disampaikan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Menurutnya, kehadiran PICC menjadi salah satu inovasi Pertamina untuk menjadi global energy champion.
"Dengan adanya fasilitas ini, Pertamina bisa menerapkan satu strategi secara menyeluruh demi memberikan efisiensi sekaligus mengurangi kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang, sehingga akuntabilitas Pertamina Group tetap terjaga," katanya.
Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama, juga menyatakan bahwa dengan adanya Command Center akan memperbaiki tahapan pekerjaan seluruh lini bisnis Pertamina.
"Fasilitas ini seperti ruang perang, seluruh jenderal bisa menganalisis data di sini untuk mengambil langkah kebijakan ke depan," ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda