Mentan Apresiasi Milenial Kalbar Kembangkan Sarang Burung Walet
Senin, 13 September 2021 - 01:43 WIB
“Optimalkan semua lahan eksisting untuk ketahanan pangan. Gubernur tahun ini sudah mampu mendorong upaya maksimal. Katakanlah ketahanan pangan kita di Kalbar bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Guna mendukung peningkatan produktivitas pertanian, Mentan mengajak petani khususnya milenial memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sejumlah program lainnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah indeks pertanaman (IP), Varietas Unggulan Baru (VUB), mekanisasi, korporasi petani, dan pelatihan kewirausahaan.
(Baca juga:China Doyan Sarang Burung Walet RI, Nilai Ekspornya Menggiurkan)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi berharap milenial terus mengambil peran di pertanian. “Pertanian Indonesia membutuhkan peran petani milenial. Dari milenial kita harap terobosan dan inovasi yang bisa memajukan pertanian di Indonesia,” kata Dedi.
Dedi Nursyamsi mengajak petani milenial manfaatkan akses KUR. “KUR sangat bagus mendukung pengembangan produksi pertanian. Kementan melalui BPPSDMP pun kerap melakukan pelatihan yang bisa membantu petani mendapatkan akses KUR,” katanya.
(Baca juga:Mendag Sebut Ekspor Sarang Burung Walet Sangat Penting)
Dedi memastikan BPPSDMP Kementan tiada henti berupaya mencetak entrepreneur. Kementan memiliki sejumlah pelatihan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha para petani, utamanya milenial. “Dari mereka kita harapkan ada pengembangan sehingga pertanian bisa tumbuh maksimal,” kata Dedi.
Gulam Mohamad Sharon selaku owner PT Borneo Walet Lestari mengatakan beberapa negara telah menyatakan minatnya untuk mendapatkan sarang burung walet dari Indonesia. Bahkan Taiwan sudah melakukan pemesanan.
Menurut milenial berusia 39 tahun ini, perusahaan yang didirikan sejak 2019 ini terus meningkatkan kapasitas produksi dari tahun ke tahun. “Perusahaan juga terus meningkatkan kualitas agar memenuhi kualifikasi produk ekspor walet,” katanya.
Guna mendukung peningkatan produktivitas pertanian, Mentan mengajak petani khususnya milenial memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sejumlah program lainnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah indeks pertanaman (IP), Varietas Unggulan Baru (VUB), mekanisasi, korporasi petani, dan pelatihan kewirausahaan.
(Baca juga:China Doyan Sarang Burung Walet RI, Nilai Ekspornya Menggiurkan)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi berharap milenial terus mengambil peran di pertanian. “Pertanian Indonesia membutuhkan peran petani milenial. Dari milenial kita harap terobosan dan inovasi yang bisa memajukan pertanian di Indonesia,” kata Dedi.
Dedi Nursyamsi mengajak petani milenial manfaatkan akses KUR. “KUR sangat bagus mendukung pengembangan produksi pertanian. Kementan melalui BPPSDMP pun kerap melakukan pelatihan yang bisa membantu petani mendapatkan akses KUR,” katanya.
(Baca juga:Mendag Sebut Ekspor Sarang Burung Walet Sangat Penting)
Dedi memastikan BPPSDMP Kementan tiada henti berupaya mencetak entrepreneur. Kementan memiliki sejumlah pelatihan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha para petani, utamanya milenial. “Dari mereka kita harapkan ada pengembangan sehingga pertanian bisa tumbuh maksimal,” kata Dedi.
Gulam Mohamad Sharon selaku owner PT Borneo Walet Lestari mengatakan beberapa negara telah menyatakan minatnya untuk mendapatkan sarang burung walet dari Indonesia. Bahkan Taiwan sudah melakukan pemesanan.
Menurut milenial berusia 39 tahun ini, perusahaan yang didirikan sejak 2019 ini terus meningkatkan kapasitas produksi dari tahun ke tahun. “Perusahaan juga terus meningkatkan kualitas agar memenuhi kualifikasi produk ekspor walet,” katanya.
(dar)
tulis komentar anda