Kasus Covid Melandai, Jadi Sentimen Positif Emiten Properti
Senin, 13 September 2021 - 08:55 WIB
JAKARTA - Tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia memberikan angin segar untuk emiten properti dan real estat, salah satunya ke PT PP Properti Tbk (PPRO) . Anak usaha BUMN ini pun optimistis kinerja perseroan akan meningkat.
Perseroan memproyeksikan pendapatan selama 2021 sebesar Rp1,7 triliun dan EBITDA sebesar Rp328 miliar. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan kinerja PPRO ke depan makin positif. “Capaian positif ini karena PPRO akan mengembangkan properti KIT Batang yang menjadi salah satu proyek strategis nasional di Jawa Tengah dengan total area seluas 4.300 hektare,” kata Reza di Jakarta, Senin (13/9/2021).
Untuk diketahui, PPRO telah melakukan kesepakatan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama dengan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang pada awal September 2021 lalu. Saat ini, ada sekitar 7 hektare yang PPRO siapkan untuk dikembangkan dengan nilai investasinya akan mencapai Rp759 miliar.
“Ke depannya, KIT Batang diproyeksikan mencatat revenue sebesar Rp1,5 triliun tapi ini akan tergantung dari penyerapan dari para tenant. Tampaknya, KIT Batang akan memberikan tambahan kinerja PPRO sehingga nantinya kinerja PPRO dapat tercatat lebih baik di tahun ini,” ujar Reza.
Sebagai catatan, perseroan menargetkan peningkatan yang disertai dengan kenaikan liabilitas dan juga ekuitas perseroan. Hingga akhir tahun ini PPRO menargetkan peningkatan aset dari Rp18,58 triliun pada 2020 menjadi Rp19,62 triliun. Adapun ekuitas perseroan pada akhir 2021 diharapkan mencapai Rp4,76 triliun serta liabilitas menjadi Rp14,86 triliun.
Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara menjelaskan perseroan optimistis akan proyeksi tahun ini karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dan juga didorong dengan langkah strategis perseroan.
“Seiring dengan membaiknya kondisi Covid-19 yang sudah menurun cukup bagus dan pelaksanaan PPKM juga sudah mulai turun levelnya. Nanti di akhir tahun kita optimis akan mencapai kinerja seperti yang kita harapkan,” kata Gede beberapa waktu lalu.
Di sisi properti Gede mengungkapkan salah satu strategi perseroan yaitu mendukung program pemerintah baik melalui kawasan industri maupun pariwisata juga akan menjadi pendorong capaian proyeksi PPRO. Ditambah lagi, Gede menyebutkan, PPRO mampu menyerap aspirasi dan perubahan pasar yang ada di mana kebutuhan mulai bergeser. Perseroan akan menerapkan perubahan tersebut pada produk-produk propertinya sehingga bisa terserap pasar.
Perseroan memproyeksikan pendapatan selama 2021 sebesar Rp1,7 triliun dan EBITDA sebesar Rp328 miliar. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan kinerja PPRO ke depan makin positif. “Capaian positif ini karena PPRO akan mengembangkan properti KIT Batang yang menjadi salah satu proyek strategis nasional di Jawa Tengah dengan total area seluas 4.300 hektare,” kata Reza di Jakarta, Senin (13/9/2021).
Untuk diketahui, PPRO telah melakukan kesepakatan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama dengan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang pada awal September 2021 lalu. Saat ini, ada sekitar 7 hektare yang PPRO siapkan untuk dikembangkan dengan nilai investasinya akan mencapai Rp759 miliar.
“Ke depannya, KIT Batang diproyeksikan mencatat revenue sebesar Rp1,5 triliun tapi ini akan tergantung dari penyerapan dari para tenant. Tampaknya, KIT Batang akan memberikan tambahan kinerja PPRO sehingga nantinya kinerja PPRO dapat tercatat lebih baik di tahun ini,” ujar Reza.
Sebagai catatan, perseroan menargetkan peningkatan yang disertai dengan kenaikan liabilitas dan juga ekuitas perseroan. Hingga akhir tahun ini PPRO menargetkan peningkatan aset dari Rp18,58 triliun pada 2020 menjadi Rp19,62 triliun. Adapun ekuitas perseroan pada akhir 2021 diharapkan mencapai Rp4,76 triliun serta liabilitas menjadi Rp14,86 triliun.
Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara menjelaskan perseroan optimistis akan proyeksi tahun ini karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dan juga didorong dengan langkah strategis perseroan.
“Seiring dengan membaiknya kondisi Covid-19 yang sudah menurun cukup bagus dan pelaksanaan PPKM juga sudah mulai turun levelnya. Nanti di akhir tahun kita optimis akan mencapai kinerja seperti yang kita harapkan,” kata Gede beberapa waktu lalu.
Di sisi properti Gede mengungkapkan salah satu strategi perseroan yaitu mendukung program pemerintah baik melalui kawasan industri maupun pariwisata juga akan menjadi pendorong capaian proyeksi PPRO. Ditambah lagi, Gede menyebutkan, PPRO mampu menyerap aspirasi dan perubahan pasar yang ada di mana kebutuhan mulai bergeser. Perseroan akan menerapkan perubahan tersebut pada produk-produk propertinya sehingga bisa terserap pasar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda