Harga Tembaga di China Melemah, Beijing Diam-diam Garap Tambang di Afghanistan

Rabu, 15 September 2021 - 15:23 WIB
Ilustrasi tambang tembaga. Foto/Dok
JAKARTA - Harga tembaga dunia di pasar Shanghai Futures Exchange (SHFE) terpantau melemah 430 yuan atau -0,61% di harga CNY70.050, hingga pukul 13:46 WIB, Rabu (15/9/2021).

Belakangan, China secara intensif mulai membatasi produksi logam jenis non-ferro untuk mengejar target pengurangan emisi di sekitar kawasan industri peleburan.

Mengutip dari Reuters, Rabu (15/9/2021), sejumlah industri pemrosesan logam ditengarai mengganggu pasokan listrik rumah tangga di sekitar lokasi, khususnya Xinjiang Barat.





Otoritas setempat telah meminta setidaknya lima pabrik peleburan untuk menurunkan produksi sekitar 10 persen. Penurunan produksi dalam negeri membuat pemerintah China mencari peluang garapan di mancanegara melalui mitra terdekatnya.

Beberapa hari yang lalu, otoritas Beijing bersama swasta diam-diam mulai melanjutkan penggarapan tambang di luar negeri, khususnya Afghanistan yang baru saja dikuasai Taliban.

Bak 'pucuk dicinta ulam pun tiba', Taliban menganggap China tamu spesial yang dapat menggarap potensi tambang di tengah panasnya hubungan dengan Amerika Serikat cs.



Seperti diketahui, Jiangxi Copper Co Ltd dan Metallurgical Corp of China terus memantau situasi politik setempat untuk mengeksekusi proyek yang memiliki kontrak 30 tahun sejak 2008 ini.

Jika kondisi memungkinkan, dua raksasa produsen tembaga itu bakal memulai penggalian yang diperkirakan memiliki cadangan 11,08 juta ton tembaga di lokasi tambang Mes Aynak, sekitar 40 km arah tenggara dari ibu kota Kabul.

"Situasi yang belum stabil di Afghanistan, membuat tambang tembaga Mes Aynak belum dilakukan konstruksi secara substantif," kata Executive Jiangxi Copper, dilansir Reuters, Senin (13/9/2021).
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More