Merger BUMN Dorong Penguatan Transformasi Ekosistem Pangan

Rabu, 22 September 2021 - 13:26 WIB
Penggabungan BUMN diharapkan dapat memperkuat untuk menciptakan ekosistem end to end pangan nasional. Foto/Ist
JAKARTA - Setelah dilakukannya merger alias penggabungan BUMN pangan, bisnis perusahaan pelat merah di sektor pangan negeri ini diharapkan kian memperkuat upaya transformasi ekosistem pangan.

Mulai dari sektor pertanian, sektor perikanan, perdagangan dan logistik diyakini saling bersinergi dalam mendukung ekosistem pangan nasional, serta meningkatkan manfaat di sepanjang rantai nilai pangan kepada petani, peternak, nelayan termasuk UMKM dan konsumen.



"Seperti pada sektor pertanian kekuatan bisnis melalui sinergi PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Pertani diantaranya dengan mengembangkan Corporate Farming, membangun merek retail yang kuat semisal Inovasi produk retail Beras Ratu Mutiara kemasan Kontainer milik PT Pertani yang baru-baru ini dilakukan launching, mengembangkan produk premium, meningkatkan volume bisnis benih, produksi dan penjualan hingga peluang ekspor seperti beberapa bulan lalu PT SHS telah melaksanakan nota kesepahaman ekspor beras dengan Al Batlah di Arab Saudi," ujar Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9/2021).



Penggabungan BUMN, lanjut Arief, dapat memperkuat untuk menciptakan ekosistem end to end pangan nasional.

Dia mengatakan, penggabungan SHS dan Pertani dapat berperan di hulu dan berkolaborasi dengan para petani plasma dengan memproduksi beras, benih, jagung, dan produk hortikultura lainnya.

Perindo dan Perinus dapat saling menguatkan memajukan sektor perikanan kerja sama dengan para nelayan maupun petambak, dengan menghadirkan produk-produk ikan yang berkualitas. "Sedangkan PPI dan BGR Logistics dapat saling melengkapi pada sektor trading dan logistik secara retail, domestik hingga pasar global melalui ekspor produk-produk pangan Indonesia," katanya.

Arief menjelaskan penggabungan BUMN tidak berdampak pada karyawan yang digabung dan tidak ada pengurangan, seluruh kewajiban perusahaan BUMN yang digabungkan berkomitmen untuk melakukan kewajiban pelayanan kepada seluruh stakeholders meliputi konsumen, mitra/relasi, suplier, investor dan kewajiban kepada pemangku kepentingan lainnya.

Staf Khusus III Menteri BUMN bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga menambahkan proses merger ditujukan terhadap BUMN yang memiliki fokus bisnis yang sama. Ia mencontohkan penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri yang sama-sama bergerak di sektor pertanian, PT Perikanan Nusantara (Perinus) yang bergabung dengan PT Perikanan Indonesia (Perindo) yang memiliki fokus perikanan, serta BGR Logistics yang dimerger ke dalam Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang sama-sama bergerak di sektor perdagangan dan logistik.



Arya mengungkapkan proses penggabungan BUMN ini juga bagian dalam pembentukan holding BUMN pangan yang dipimpin PT RNI, Arya meyakini proses penggabungan sejumlah BUMN klaster pangan akan memperkuat ekosistem pangan nasional ke depan.

"Ini langkah Menteri BUMN Erick Thohir supaya satu kesatuan ekosistem dalam membantu industri pangan dan BUMN-BUMN dengan diholding mereka akan lebih fokus, kuat, dan tidak saling bersaing," jelasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More