Perang Dagang Bikin Kontainer Langka, Mendag Lutfi: Kekurangan 5.000 Tiap Bulan
Kamis, 30 September 2021 - 17:37 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menuturkan, kinerja ekspor dan impor Indonesia terkendala mahalnya biaya logistik juga kelangkaan kontainer akibat perang dagang di tingkat pasar internasional selama pandemi Covid-19.
Akibat intensitas perang dagang belakangan ini, Mendag Lutfi mengatakan Kemendag bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia serta para MLO telah berhasil membantu pelaku usaha untuk mendapat ruang kapal/kontainer.
"Oleh Sebab itu Kementerian Perdagangan beserta Kadin telah mengadakan pertemuan-pertemuan untuk mencarikan terobosan-terobosan. Seperti kita ketahui contohnya kontainer furniture kita sudah bisa mendapatkan komitmen baru bahwa akan ada suply antara 800-1.000 kontainer perbulannya," ujar Mendag Lutfi dalam Konferensi Pers Kemendag secara virtual, Jakarta, Kamis (30/9/2021).
Industri furniture tersebut nantinya akan ekspor ke New York, Los Angeles, Savannah, Baltimore dan Florida. Mendag Lutfi menambahkan, untuk industri makanan dan minuman, MLO akan membantu memenuhi kontainer sebanyak 3.500-3.800 per bulan ke negara tujuan ekspor seperti ASEAN, China, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, Pakistan, Rusia, Eropa, benua Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
Sejumlah produk pesanan ekspor lainnya tercatat seperti garmen, pakaian, elektronik hingga alas kaki mengalami peningkatan ekspor yang signifikan.
Di sisi lain, Mendag Lutfi menerangkan, eksportir dalam negeri mengalami kelangkaan kontainer akibat tingginya permintaan ekspor di tengah momentum perang dagang tersebut. Dia mengaku eksportir Indonesia kekurangan 5.000 kontainer setiap bulannya untuk memenuhi pesanan dari importir luar negeri tersebut.
Sementara ini Kemendag telah membangun layanan supply demand kontainer yang terintegrasi dengan intrade untuk menyediakan data kontainer bagi eksportir, menyediakan data suplai kontainer, layanan B2B dengan INATRADE sebagai gateway dan validasi stakeholder (eksportir, agen pelayanan dan agen depo kontainer).
Akibat intensitas perang dagang belakangan ini, Mendag Lutfi mengatakan Kemendag bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia serta para MLO telah berhasil membantu pelaku usaha untuk mendapat ruang kapal/kontainer.
"Oleh Sebab itu Kementerian Perdagangan beserta Kadin telah mengadakan pertemuan-pertemuan untuk mencarikan terobosan-terobosan. Seperti kita ketahui contohnya kontainer furniture kita sudah bisa mendapatkan komitmen baru bahwa akan ada suply antara 800-1.000 kontainer perbulannya," ujar Mendag Lutfi dalam Konferensi Pers Kemendag secara virtual, Jakarta, Kamis (30/9/2021).
Industri furniture tersebut nantinya akan ekspor ke New York, Los Angeles, Savannah, Baltimore dan Florida. Mendag Lutfi menambahkan, untuk industri makanan dan minuman, MLO akan membantu memenuhi kontainer sebanyak 3.500-3.800 per bulan ke negara tujuan ekspor seperti ASEAN, China, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, Pakistan, Rusia, Eropa, benua Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
Sejumlah produk pesanan ekspor lainnya tercatat seperti garmen, pakaian, elektronik hingga alas kaki mengalami peningkatan ekspor yang signifikan.
Di sisi lain, Mendag Lutfi menerangkan, eksportir dalam negeri mengalami kelangkaan kontainer akibat tingginya permintaan ekspor di tengah momentum perang dagang tersebut. Dia mengaku eksportir Indonesia kekurangan 5.000 kontainer setiap bulannya untuk memenuhi pesanan dari importir luar negeri tersebut.
Sementara ini Kemendag telah membangun layanan supply demand kontainer yang terintegrasi dengan intrade untuk menyediakan data kontainer bagi eksportir, menyediakan data suplai kontainer, layanan B2B dengan INATRADE sebagai gateway dan validasi stakeholder (eksportir, agen pelayanan dan agen depo kontainer).
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda