Industri Pengguna AI Meningkat, Kebutuhan Talenta Digital Mendesak
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 07:01 WIB
JAKARTA - Indonesia telah masuk pada era revolusi industri 4.0 yang berkarakteristik teknologi , di mana saat ini teknologi kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) kian meluas penggunaannya di berbagai bidang.
Dilansir dari Stanford Computer Science, AI adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas yang melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer.
Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak industri yang menggunakan AI dalam proses bisnisnya, baik untuk membuat dan menyediakan produk maupun membuat teknologi baru berbasis AI. Kondisi ini tentunya berdampak langsung pada kebutuhan talenta AI yang unggul untuk mendukung industri tersebut.
Sayangnya, saat ini Indonesia belum mampu mengimbangi tingginya kebutuhan akan talenta AI. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia tengah mengalami kesenjangan talenta digital, di mana negeri ini membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari seluruh pihak untuk mengatasi persoalan tersebut.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya pada simposium nasional Institut Teknologi Del (IT Del), Kamis (30/9/2021), mengatakan, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan AI. "Salah satunya adalah menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap teknologi AI," ujarnya, dikutip Sabtu (2/10/2021).
Dalam cakupan industri, ungkap Luhut, penerapan AI juga telah banyak dimanfaatkan pada berbagai sektor. Menurut dia, penggunaan AI yang tepat guna akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat dan negara dalam menghadapi berbagai masalah yang muncul.
“Untuk itu, saya berharap semoga suatu saat muncul pemuda-pemuda hebat di bidang AI yang mampu menjawab berbagai permasalahan yang ada," tandas Luhut yang juga pendiri dan ketua pembina Yayasan Del.
Dilansir dari Stanford Computer Science, AI adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas yang melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer.
Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak industri yang menggunakan AI dalam proses bisnisnya, baik untuk membuat dan menyediakan produk maupun membuat teknologi baru berbasis AI. Kondisi ini tentunya berdampak langsung pada kebutuhan talenta AI yang unggul untuk mendukung industri tersebut.
Baca Juga
Sayangnya, saat ini Indonesia belum mampu mengimbangi tingginya kebutuhan akan talenta AI. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia tengah mengalami kesenjangan talenta digital, di mana negeri ini membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari seluruh pihak untuk mengatasi persoalan tersebut.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya pada simposium nasional Institut Teknologi Del (IT Del), Kamis (30/9/2021), mengatakan, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan AI. "Salah satunya adalah menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap teknologi AI," ujarnya, dikutip Sabtu (2/10/2021).
Dalam cakupan industri, ungkap Luhut, penerapan AI juga telah banyak dimanfaatkan pada berbagai sektor. Menurut dia, penggunaan AI yang tepat guna akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat dan negara dalam menghadapi berbagai masalah yang muncul.
“Untuk itu, saya berharap semoga suatu saat muncul pemuda-pemuda hebat di bidang AI yang mampu menjawab berbagai permasalahan yang ada," tandas Luhut yang juga pendiri dan ketua pembina Yayasan Del.
tulis komentar anda