Titah Erick, Pupuk Kaltim Siap Garap Pasar Nonsubsidi

Minggu, 03 Oktober 2021 - 18:01 WIB
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi. FOTO/IST
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan arahan baru bagi Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) untuk merambah pasar pupuk non-subsidi yang memiliki potensi tumbuh yang sangat besar.

"Kalau kita melihat petanya, market pupuk nonsubsidi terus meningkat sebesar 53 persen. Karena itu dengan strategi besar transformasi BUMN, kita mendorong salah satu perusahaan pupuk, yakni Pupuk Kaltim untuk berdiri tegak di market yang terbuka untuk yang nonsubsidi," kata Erick dilansir Antara (3/10/2021).





Terpisah, Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi turut menanggapi arahan tersebut dengan mengungkapkan kesiapan Pupuk Kaltim.

"Kami siap mengikuti arahan dari pemerintah terkait fokus perusahaan untuk menggarap peluang di pasar non-subsidi. Pupuk Kaltim memiliki fasilitas produksi yang sangat efisien dan berkapasitas yang besar. Jadi disamping kewajiban untuk memenuhi pupuk subsidi, kita juga siap untuk bersaing dan meningkatkan pangsa pasar pupuk non subsidi. Bahkan tidak hanya di pasar domestik, kita juga menargetkan peningkatan pangsa pasar di Asia Pasifik," kata Rahmad.

Perkembangan dan kemajuan dalam pertanian di Indonesia meningkat tajam sehingga kebutuhan pupuk menjadi semakin tinggi.

"Produksi pupuk non subsidi Pupuk Kaltim, khususnya pupuk Urea Daun Buah, menguasai market share yang sangat besar di Indonesia. Sementara pupuk NPK Pelangi menjadi idola petani dalam meningkatkan produksi pangan dan hortikultura serta perkebunan," kata Rahmad.

Hingga 21 September 2021, untuk distribusi pupuk nonsubsidi dalam negeri, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 800.000 ton Urea Daun Buah atau 72% dari target 1,1 juta ton dan 120.000 ton NPK Pelangi atau 60% dari target 200.000 ton di tahun 2021.

"Dengan jaringan distribusi dan penguasaan wilayah pemasaran, pupuk nonsubsidi Pupuk Kaltim yang memiliki kualitas prima dan berlabel SNI, selalu tersedia guna memenuhi kebutuhan petani dan meningkatkan hasil produksi pertanian di Indonesia," terang Rahmad.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More