Capai Kinerja 96,87%, Ditjen Migas Mengaku Dapat Tugas Kian Berat
Senin, 04 Oktober 2021 - 21:51 WIB
JAKARTA - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM mencatat capaian kinerja sampai dengan triwulan ke II tahun 2021 mencapai 96,87%. Ditjen Migas menyatakan akan mengejar sisa waktu untuk tahun ini.
"Dengan hanya kurang dari tiga bulan waktu yang tersisa sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2021, tentunya dibutuhkan upaya bersama dari kita semua untuk dapat menyelesaikannya dengan baik," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dikutip dari laman resmi Ditjen Migas, Senin (4/10/2021).
Tutuka menuturkan, pembangunan pada tahun 2021 dihadapkan pada tantangan yang berat dengan adanya pandemi Covid-19. Perekonomian mengalami kontraksi, pengangguran terbuka dan angka kemiskinan juga mengalami peningkatan.
Pencapaian kinerja organisasi juga terdampak dengan adanya refocusing anggaran yang berakibat pada belum optimalnya pencapaian kegiatan-kegiatan prioritas (infrastruktur) atau berkurangnya volume capaian sesuai dengan kapasitas fiskal negara saat ini.
"Untuk mendukung pemulihan ekonomi, sepanjang tahun 2020 dan 2021, Ditjen Migas telah mengalokasikan anggaran untuk belanja penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk jaringan gas untuk rumah tangga, serta pembangunan kilang minyak baru (GRR) dan pengembangan kilang minyak (RDMP)," jelasnya.
Sementara untuk tahun 2022, tema rencana kerja pemerintah adalah pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Agenda pemulihan ekonomi masih menjadi bagian penting dalam rangka mencapai sasaran kerangka ekonomi makro tahun 2022. Bantuan terhadap dunia usaha dan rumah tangga tetap perlu diberikan untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi.
Untuk mendukung tujuan besar tersebut, Ditjen Migas mendapatkan tugas yang semakin berat, antara lain pembangunan jargas untuk rumah tangga, konversi BBM ke BBG untuk petani dan nelayan, serta pembangunan ruas transmisi Cirebon-Semarang yang akan dilaksanakan secara multiyears.
"Di samping itu, terdapat berbagai kegiatan prioritas lainnya yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain penyediaan LPG 3 kg tepat sasaran, penawaran wilayah kerja migas, pembangunan kilang, serta penyelesaian RUU Migas," papar Tutuka.
"Dengan hanya kurang dari tiga bulan waktu yang tersisa sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2021, tentunya dibutuhkan upaya bersama dari kita semua untuk dapat menyelesaikannya dengan baik," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dikutip dari laman resmi Ditjen Migas, Senin (4/10/2021).
Tutuka menuturkan, pembangunan pada tahun 2021 dihadapkan pada tantangan yang berat dengan adanya pandemi Covid-19. Perekonomian mengalami kontraksi, pengangguran terbuka dan angka kemiskinan juga mengalami peningkatan.
Pencapaian kinerja organisasi juga terdampak dengan adanya refocusing anggaran yang berakibat pada belum optimalnya pencapaian kegiatan-kegiatan prioritas (infrastruktur) atau berkurangnya volume capaian sesuai dengan kapasitas fiskal negara saat ini.
"Untuk mendukung pemulihan ekonomi, sepanjang tahun 2020 dan 2021, Ditjen Migas telah mengalokasikan anggaran untuk belanja penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk jaringan gas untuk rumah tangga, serta pembangunan kilang minyak baru (GRR) dan pengembangan kilang minyak (RDMP)," jelasnya.
Sementara untuk tahun 2022, tema rencana kerja pemerintah adalah pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Agenda pemulihan ekonomi masih menjadi bagian penting dalam rangka mencapai sasaran kerangka ekonomi makro tahun 2022. Bantuan terhadap dunia usaha dan rumah tangga tetap perlu diberikan untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi.
Baca Juga
Untuk mendukung tujuan besar tersebut, Ditjen Migas mendapatkan tugas yang semakin berat, antara lain pembangunan jargas untuk rumah tangga, konversi BBM ke BBG untuk petani dan nelayan, serta pembangunan ruas transmisi Cirebon-Semarang yang akan dilaksanakan secara multiyears.
"Di samping itu, terdapat berbagai kegiatan prioritas lainnya yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain penyediaan LPG 3 kg tepat sasaran, penawaran wilayah kerja migas, pembangunan kilang, serta penyelesaian RUU Migas," papar Tutuka.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda