Hypermart Bakal Dapat Tambahan Modal dari GoTo dan Multipolar
Selasa, 05 Oktober 2021 - 16:09 WIB
JAKARTA - PT Multipolar Tbk (MLPL) bersama Grup GoTo akan berpartisipasi dalam peningkatan modal dengan mengambil saham baru yang akan diterbitkan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) selaku pengelola gerai Hypermart.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen MPPA menyampaikan bahwa pihaknya akan menerbitkan saham baru yang dijadwalkan akan selesai pada kuartal IV/2021.
Akan tetapi Perseroan tidak menjelaskan secara detail mekanisme penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) (rights issue) atau tanpa HMETD (private placement).
“Kami gembira bahwa Perseroan melakukan peningkatan modal dan bersiap untuk mengeksekusi rencana-rencana kami sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia," kata CEO MPPA Elliot Dickson, dikutip Selasa (5/10/2021).
Emiten pengelola Hypermart ini memiliki jaringan lebih dari 200 gerai di 72 kota, platform logistik dan distribusi nasional, dan pangsa pasar 25 persen di kategori supermarket dan hipermarket menurut data riset NielsenIQ.
Dikenal sebagai “Walmart Indonesia”, Hypermart telah sukses menangkap peluang naiknya pola belanja e-grocery di masa pandemi dengan penjualan online meningkat lebih dari empat kali dibanding tahun lalu. Capaian ini memosisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Tanah Air.
"Keberhasilan peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi Perseroan untuk bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannel-nya, dan memperkuat neraca keuangannya," tuturnya.
Hingga Juni 2021, tercatat pemegang saham MPPA diantaranya Multipolar 38,32 persen, Anderson Investment Pte Ltd 18,32 persen, Connery Asia Limited 7,55 persen, dan investor publik 35,81 persen. Seperti diketahui, Gojek menjadi salah satu pemegang saham MPPA setelah membeli sejumlah saham Multipolar, pengendali MPPA (di bawah 5 persen).
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen MPPA menyampaikan bahwa pihaknya akan menerbitkan saham baru yang dijadwalkan akan selesai pada kuartal IV/2021.
Akan tetapi Perseroan tidak menjelaskan secara detail mekanisme penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) (rights issue) atau tanpa HMETD (private placement).
“Kami gembira bahwa Perseroan melakukan peningkatan modal dan bersiap untuk mengeksekusi rencana-rencana kami sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia," kata CEO MPPA Elliot Dickson, dikutip Selasa (5/10/2021).
Emiten pengelola Hypermart ini memiliki jaringan lebih dari 200 gerai di 72 kota, platform logistik dan distribusi nasional, dan pangsa pasar 25 persen di kategori supermarket dan hipermarket menurut data riset NielsenIQ.
Dikenal sebagai “Walmart Indonesia”, Hypermart telah sukses menangkap peluang naiknya pola belanja e-grocery di masa pandemi dengan penjualan online meningkat lebih dari empat kali dibanding tahun lalu. Capaian ini memosisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Tanah Air.
"Keberhasilan peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi Perseroan untuk bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannel-nya, dan memperkuat neraca keuangannya," tuturnya.
Hingga Juni 2021, tercatat pemegang saham MPPA diantaranya Multipolar 38,32 persen, Anderson Investment Pte Ltd 18,32 persen, Connery Asia Limited 7,55 persen, dan investor publik 35,81 persen. Seperti diketahui, Gojek menjadi salah satu pemegang saham MPPA setelah membeli sejumlah saham Multipolar, pengendali MPPA (di bawah 5 persen).
(ind)
tulis komentar anda