Heboh Rencana Merger GOTO-Grab, BEI: Kami Akan Minta Penjelasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rumor merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ( GOTO ) dan Grab Holdings kembali beredar setelah terkubur cukup lama sebagai isu klasik di kalangan pelaku pasar. Bloomberg yang mengawali rumor tersebut, melaporkan percakapan merger kedua entitas ride-hailing itu dimulai kembali.
Opsi merger dan pembicaraan ini terbuka saat emiten ride-hailing itu berada di bawah kepemimpinan Patrick Walujo, meskipun secara tegas dibantah oleh manajemen, sementara Grab menolak berkomentar. Adapun kabari ini mendapat komentar dari regulator Bursa Efek Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihaknya akan meminta manajemen GOTO untuk menjelaskan hal tersebut.
“Kalau yang rumor dan lain-lain, tentu kami akan follow up dalam bentuk permintaan penjelasan,” kata Nyoman saat ditemu di Gedung BEI, Senin (12/2/2024).
Sejatinya rumor merger ini muncul sejak beberapa tahun silam, saat Gojek belum terintegrasi dalam grup GoTo. Rencana itu dikabarkan merupakan dorongan oleh Masayoshi Son yang merupakan CEO Softbank Group, salah satu pemegang saham terbesar perseroan.
Pada akhir 2020, kabar merger ini kembali menguat, tetapi terbentur klausul kesepakatan. Dikabarkan, Grab ingin menjadi pihak yang dominan. Adapun rencana merger juga dihantam kekhawatiran adanya monopoli pasar, lantaran keduanya bergerak dalam layanan ride-hailing. Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia saat itu sempat mengancam akan menggelar demonstrasi massal apabila aksi korporasi itu terwujud.
Hingga penutupan perdagangan sesi pertama Senin (12/2), saham GOTO menguat 1,19% di Rp85 per saham. Transaksi-net mencapai Rp293,84 miliar, dengan volume bersih 3,38 miliar lembar saham.
Opsi merger dan pembicaraan ini terbuka saat emiten ride-hailing itu berada di bawah kepemimpinan Patrick Walujo, meskipun secara tegas dibantah oleh manajemen, sementara Grab menolak berkomentar. Adapun kabari ini mendapat komentar dari regulator Bursa Efek Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihaknya akan meminta manajemen GOTO untuk menjelaskan hal tersebut.
“Kalau yang rumor dan lain-lain, tentu kami akan follow up dalam bentuk permintaan penjelasan,” kata Nyoman saat ditemu di Gedung BEI, Senin (12/2/2024).
Sejatinya rumor merger ini muncul sejak beberapa tahun silam, saat Gojek belum terintegrasi dalam grup GoTo. Rencana itu dikabarkan merupakan dorongan oleh Masayoshi Son yang merupakan CEO Softbank Group, salah satu pemegang saham terbesar perseroan.
Pada akhir 2020, kabar merger ini kembali menguat, tetapi terbentur klausul kesepakatan. Dikabarkan, Grab ingin menjadi pihak yang dominan. Adapun rencana merger juga dihantam kekhawatiran adanya monopoli pasar, lantaran keduanya bergerak dalam layanan ride-hailing. Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia saat itu sempat mengancam akan menggelar demonstrasi massal apabila aksi korporasi itu terwujud.
Hingga penutupan perdagangan sesi pertama Senin (12/2), saham GOTO menguat 1,19% di Rp85 per saham. Transaksi-net mencapai Rp293,84 miliar, dengan volume bersih 3,38 miliar lembar saham.
(nng)