Laju Ekspor Biji Kakao Sulsel Tetap Kencang di Masa Pandemi Covid-19

Jum'at, 08 Oktober 2021 - 12:38 WIB
Pejabat Karantina Pertanian Makassar Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta melakukan pemeriksaan terhadap biji kakao yang akan diekspor ke Jepang, belum lama ini. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Sejumlah komoditas pertanian asal Sulsel tetap laku di pasar ekspor meski di masa sulit akibat pandemi Covid-19. Salah satunya biji kakao yang ternyata amat diminati negara-negara Asia dan Eropa, semisal Jepang, China, Malaysia, Singapura, Italia dan Jerman.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar , Lutfie Natsir, menyebut laju ekspor biji kakao Sulsel tetap kencang di masa pandemi Covid-19. Terbaru, ada sekira dua ton biji kakao dari berbagai wilayah di Sulsel yang bersiap untuk diekspor ke Jepang.

Komoditas itu milik PT Kakao Indonesia Cemerlang (KIC), dimana saat ini tengah dalam proses pemeriksaan oleh pejabat BBKP Makassar di Pelabuhan Soekarno-Hatta. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan biji kakao itu bebas dari hama pengganggu.





"Pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi ekspor kakao di Sulawesi Selatan. Kualitas kakao Sulawesi mendapat pengakuan di pasar internasional. Selain Jepang, kakao kita juga diekspor ke China, Singapura, Malaysia, Italia, Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya," kata Lutfie, Jumat (8/10).

Ia menekankan melalui pendampingan yang terus dilakukan pihak Karantina Pertanian , diharapkan geliat ekspor di Sulsel terus meningkat. Bukan cuma biji kakao, tetapi didorongnya agar komoditas lainnya asal Sulsel juga semakin banyak yang dikirim ke pasar internasional.

"Harapannya dengan adanya pendampingan yang dilakukan pihak Karantina Pertanian dan geliat ekspor yang dicanangkan Kementerian Pertanian, tahun ini ekspor komoditas ini mampu naik tiga kali lipat dari tahun 2020," kata mantan Kepala Inspektorat Sulsel itu.

Berdasarkan data sistem pengkarantinaan, Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat volume ekspor biji kakao Sulsel terus mengalami peningkatan dan semakin beragam jenisnya. Tidak cuma biji kakao, ragam produk kakao Sulsel juga telah diekspor, seperti kakao bubuk, kakao residu dan kakao pasta.

Barantan mencatat volume ekspor kakao Sulsel sepanjang tahun 2020 mencapai 20 ribu ton. Sedangkan pada tahun 2021, hingga bulan September sudah menembus angka 17,7 ribu ton. Dengan sisa waktu tiga bulan, tidak menutup kemungkinan volume ekspor kakao pada tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More