Ekonomi Digital Diramal Tumbuh 8 Kali Lipat Jadi Rp4.531 Triliun
Selasa, 12 Oktober 2021 - 12:23 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Muhammad Lutfi mengatakan, ekonomi digital adalah sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia di masa mendatang. Ia memprediksi ekonomi digital Indonesia tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030.
“Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bahkan dunia di masa yang akan datang adalah ekonomi digital,” kata Menteri Lutfi dalam webinar Virtual, Selasa (12/10/2021).
Menurutnya, hal tersebut tidak hanya sebatas e-commerce saja tetapi mencakup kegiatan ekonomi yang lebih luas. “Tak hanya e-commerce saja, seperti finansial travel, education, health dan lainnya saat ini Indonesia menjadi negara dengan populasi terbesar ke 4 di dunia dengan lebih 197 Juta orang yang memiliki akses terhadap internet,” ujarnya.
Menurut Lutfi angka tersebut bahkan diproyeksikan bertambah menjadi 250 juta orang pada tahun 2050 dan potensi ekonomi Indonesia digital sangat besar.
“Itu akan terus meningkat dan potensi ekonomi digital ini akan tumbuh jauh lebih besar melebihi dari negara negara lain di negara ASEAN,” paparnya.
Dalam kesemptannya, Lutfi memaparkan pada 2020 lalu pertumbuhan ekonomi digital Indonesia baru berkontribusi 4% terhadap Gross domestic product (GDP). Menurutnya pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun.
E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun. Mendag menambahkan, di tahun 2030 B2B (business-to-business) juga akan tumbuh dengan besaran 13% atau setara dengan Rp763 triliun, health-tech akan menjadi Rp471,6 triliun atau 8% dari pertumbuhan.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh dari Rp15.400 triliun menjadi Rp24.000 triliun pada tahun 2030.
“Tahun 2020 hanya berkontribusi 4 persen terhadap GDP, namun di tahun 2030 GDP di Indonesia diperkirakan akan meningkat tumbuh setidaknya satu setengah kali lipat. Ekonomi digital di Indonesia, juga diyakini akan tumbuh setidaknya delapan kali lipat,” pungkasnya.
“Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bahkan dunia di masa yang akan datang adalah ekonomi digital,” kata Menteri Lutfi dalam webinar Virtual, Selasa (12/10/2021).
Menurutnya, hal tersebut tidak hanya sebatas e-commerce saja tetapi mencakup kegiatan ekonomi yang lebih luas. “Tak hanya e-commerce saja, seperti finansial travel, education, health dan lainnya saat ini Indonesia menjadi negara dengan populasi terbesar ke 4 di dunia dengan lebih 197 Juta orang yang memiliki akses terhadap internet,” ujarnya.
Menurut Lutfi angka tersebut bahkan diproyeksikan bertambah menjadi 250 juta orang pada tahun 2050 dan potensi ekonomi Indonesia digital sangat besar.
“Itu akan terus meningkat dan potensi ekonomi digital ini akan tumbuh jauh lebih besar melebihi dari negara negara lain di negara ASEAN,” paparnya.
Dalam kesemptannya, Lutfi memaparkan pada 2020 lalu pertumbuhan ekonomi digital Indonesia baru berkontribusi 4% terhadap Gross domestic product (GDP). Menurutnya pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun.
E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun. Mendag menambahkan, di tahun 2030 B2B (business-to-business) juga akan tumbuh dengan besaran 13% atau setara dengan Rp763 triliun, health-tech akan menjadi Rp471,6 triliun atau 8% dari pertumbuhan.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh dari Rp15.400 triliun menjadi Rp24.000 triliun pada tahun 2030.
“Tahun 2020 hanya berkontribusi 4 persen terhadap GDP, namun di tahun 2030 GDP di Indonesia diperkirakan akan meningkat tumbuh setidaknya satu setengah kali lipat. Ekonomi digital di Indonesia, juga diyakini akan tumbuh setidaknya delapan kali lipat,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda