BKPM : Investasi di Luar Jawa Meningkat 19,3 Persen
Rabu, 22 April 2020 - 09:10 WIB
Investasi di luar Jawa kuartal I/2020 meningkat 19,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah merilis data realisasi investasi kuartal I/2020. Dari total capaian realisasi investasi sebesar Rp210,7 triliun, investasi di luar Jawa meningkat 19,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
Secara rinci, total Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di luar Jawa kuartal I/2019 adalah Rp85,8 triliun. Jumlah itu lantas meningkat 19,3% menjadi Rp102,4 triliun pada kuartal I tahun ini.
“Peningkatan investasi di luar Jawa menggambarkan dan membuktikan pembangunan infrastuktur pada pemerintahan Jokowi. Target BKPM ke depan minimal komposisi investasi di Jawa dan luar Jawa berimbang,” jelas Bahlil di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Data menunjukkan ada tiga lokasi di Luar Jawa yang masuk ke dalam peringkat lima besar realisasi investasi PMA periode kuartal I/2020. Investasi terbesar memang masih di Pulau Jawa yaitu di DKI Jakarta (USD0,9 juta atau 13,5%), disusul Jawa Barat (USD0,9 juta atau 13,4%).
Posisi ketiga adalah Maluku Utara (USD0,8juta atau 11,3%), lalu ada Kepulauan Riau (USD0,4 juta atau 5,9%), dan Sulawesi Tenggara (USD0,4 juta atau 5,6%). “Di Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara ini besar nilainya karena ada pembangunan smelter nikel,” terang Bahlil.
Sementara untuk PMDN periode kuartal I/2020, mayoritas investasi terkonsentrasi di wilayah Jawa dan hanya satu wilayah Luar Jawa yang masuk lima besar, yaitu Riau.
Investasi tertinggi berada di Jawa Timur (Rp26,6 triliun atau 23,5%), kemudian Jawa Barat (Rp16,7 triliun atau 14,8%), Jawa Tengah (Rp14,6 triliun atau 13%), Riau (Rp7,7 triliun atau 6,9%), dan DKI Jakarta (Rp7 triliun atau 6,2%).
Komposisi Jawa dan Luar Jawa yang hampir seimbang seperti pada kuartal I/2020 belum pernah terjadi sebelumnya. Merujuk data realisasi investasi 2015-2019, capaian terbaik komposisi Luar Jawa terjadi tahun 2016 yaitu sebesar 46,4%.
Secara rinci, total Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di luar Jawa kuartal I/2019 adalah Rp85,8 triliun. Jumlah itu lantas meningkat 19,3% menjadi Rp102,4 triliun pada kuartal I tahun ini.
“Peningkatan investasi di luar Jawa menggambarkan dan membuktikan pembangunan infrastuktur pada pemerintahan Jokowi. Target BKPM ke depan minimal komposisi investasi di Jawa dan luar Jawa berimbang,” jelas Bahlil di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Data menunjukkan ada tiga lokasi di Luar Jawa yang masuk ke dalam peringkat lima besar realisasi investasi PMA periode kuartal I/2020. Investasi terbesar memang masih di Pulau Jawa yaitu di DKI Jakarta (USD0,9 juta atau 13,5%), disusul Jawa Barat (USD0,9 juta atau 13,4%).
Posisi ketiga adalah Maluku Utara (USD0,8juta atau 11,3%), lalu ada Kepulauan Riau (USD0,4 juta atau 5,9%), dan Sulawesi Tenggara (USD0,4 juta atau 5,6%). “Di Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara ini besar nilainya karena ada pembangunan smelter nikel,” terang Bahlil.
Sementara untuk PMDN periode kuartal I/2020, mayoritas investasi terkonsentrasi di wilayah Jawa dan hanya satu wilayah Luar Jawa yang masuk lima besar, yaitu Riau.
Investasi tertinggi berada di Jawa Timur (Rp26,6 triliun atau 23,5%), kemudian Jawa Barat (Rp16,7 triliun atau 14,8%), Jawa Tengah (Rp14,6 triliun atau 13%), Riau (Rp7,7 triliun atau 6,9%), dan DKI Jakarta (Rp7 triliun atau 6,2%).
Komposisi Jawa dan Luar Jawa yang hampir seimbang seperti pada kuartal I/2020 belum pernah terjadi sebelumnya. Merujuk data realisasi investasi 2015-2019, capaian terbaik komposisi Luar Jawa terjadi tahun 2016 yaitu sebesar 46,4%.
(ind)
tulis komentar anda