Ini Dia Deretan Kinerja Kinclong BUMN Berkat Tangan Dingin Erick Thohir
Selasa, 19 Oktober 2021 - 13:38 WIB
Menurut dia, manfaat BUMN bagi masyarakat bukan dari keuntungan tetapi lebih dari perbaikan pelayanan. Bahkan ketika BUMN merugi bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Contohnya seperti program BBM satu harga. "Program ini program rugi bagi Pertamina, tapi sangat bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kinerja BUMN membaik terlihat dari kenaikan laba bersih korporasi pelat merah. Laba bersih BUMN tercatat sebesar Rp5,77 triliun semester I 2020. Angkanya kemudian meningkat menjadi Rp26,35 triliun pada Januari-Juni 2021.
Erick juga mencatat, total pendapatan BUMN sebesar Rp96,5 triliun pada semester I 2021. Pendapatan tersebut bersumber dari berbagai sektor, mulai energi, keuangan, pertambangan, hingga logistik.
Secara rinci, BUMN di sektor energi menyumbang pendapatan sebesar Rp 60 triliun atau naik 13% pada semester I 2021 secara tahunan (yoy). Pendapatan dari BUMN jasa keuangan sebesar Rp 13,7 triliun atau naik 7% (yoy).
Sektor pertambangan membukukan pendapatan sebesar Rp9,94 triliun atau meningkat 34% (yoy). Lalu, sektor kesehatan meraih pendapatan Rp9,48 triliun atau naik 163% (yoy), sektor manufaktur sebesar Rp7,97 triliun atau naik 55% (yoy), sektor perkebunan dan kehutanan Rp6,28 triliun atau naik 37% (yoy).
Pendapatan BUMN di sektor asuransi sebesar Rp2,84 triliun atau naik 13% (yoy), sektor telekomunikasi Rp2,62 triliun atau naik 4% (yoy), pupuk Rp 1,02 triliun atau naik 2% (yoy). Kemudian, sektor logistik Rp 643 miliar atau naik 2% (yoy) dan kluster pengelolaan aset atau National Management Asset Company (Namco) Rp507 miliar atau naik 12% (yoy).
Adapun, Erick mengakui jika adanya pembatasan sosial di paruh kedua 2021 bakal berdampak kepada kinerja keseluruhan BUMN sepanjang tahun ini. Walau demikian, dia memastikan pihaknya akan terus mendorong kinerja BUMN yang telah baik hingga semester I-2021. "BUMN akan berusaha mempertahankan kinerja positif ini sampai dengan akhir 2021," kata Erick.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kinerja BUMN membaik terlihat dari kenaikan laba bersih korporasi pelat merah. Laba bersih BUMN tercatat sebesar Rp5,77 triliun semester I 2020. Angkanya kemudian meningkat menjadi Rp26,35 triliun pada Januari-Juni 2021.
Erick juga mencatat, total pendapatan BUMN sebesar Rp96,5 triliun pada semester I 2021. Pendapatan tersebut bersumber dari berbagai sektor, mulai energi, keuangan, pertambangan, hingga logistik.
Secara rinci, BUMN di sektor energi menyumbang pendapatan sebesar Rp 60 triliun atau naik 13% pada semester I 2021 secara tahunan (yoy). Pendapatan dari BUMN jasa keuangan sebesar Rp 13,7 triliun atau naik 7% (yoy).
Sektor pertambangan membukukan pendapatan sebesar Rp9,94 triliun atau meningkat 34% (yoy). Lalu, sektor kesehatan meraih pendapatan Rp9,48 triliun atau naik 163% (yoy), sektor manufaktur sebesar Rp7,97 triliun atau naik 55% (yoy), sektor perkebunan dan kehutanan Rp6,28 triliun atau naik 37% (yoy).
Pendapatan BUMN di sektor asuransi sebesar Rp2,84 triliun atau naik 13% (yoy), sektor telekomunikasi Rp2,62 triliun atau naik 4% (yoy), pupuk Rp 1,02 triliun atau naik 2% (yoy). Kemudian, sektor logistik Rp 643 miliar atau naik 2% (yoy) dan kluster pengelolaan aset atau National Management Asset Company (Namco) Rp507 miliar atau naik 12% (yoy).
Adapun, Erick mengakui jika adanya pembatasan sosial di paruh kedua 2021 bakal berdampak kepada kinerja keseluruhan BUMN sepanjang tahun ini. Walau demikian, dia memastikan pihaknya akan terus mendorong kinerja BUMN yang telah baik hingga semester I-2021. "BUMN akan berusaha mempertahankan kinerja positif ini sampai dengan akhir 2021," kata Erick.
(nng)
tulis komentar anda