India Jadi Pasar yang Gurih untuk Ekspor Rempah-rempah Indonesia
Selasa, 19 Oktober 2021 - 13:50 WIB
JAKARTA - India menjadi pasar potensial bagi ekspor rempah-rempah Indonesia karena besarnya konsumsi sehari-hari masyarakat India.
Konsul Jenderal RI di Mumbai India Agus Saptono mengatakan, Indonesia merupakan negara eksportir rempah-rempah terbesar kedua setelah Vietnam. Potensi rempah-rempah Indonesia sangat besar dan beragam.
"Saya sangat mendorong dan mengajak para pengusaha Indonesia, khususnya UMKM, mari kita bersama meningkatkan ekspor rempah-rempah ke Indonesia," ujarnya dalam webinar, Selasa (19/10/2021).
Menurut dia, meski India juga negara eksportir rempah-rempah, mereka masih membutuhkan rempah-rempah Indonesia untuk jenis tertentu. "Mereka tidak punya rempah-rempah yang bagus seperti yang ada di Indonesia. Ini kesempatan bagi Indonesia," tuturnya.
Sementara Kepala Indonesian Trade & Promotion Center Chennai Kumara Jati mengatakan, rempah-rempah Indonesia memiliki kestabilan harga yang tinggi dan sangat menentukan harga global. Situasi itu karena Indonesia menjadi penyuplai dominan beberapa kebutuhan global rempah-rempah.
"Tingginya kebutuhan bahan mentah rempah-rempah, terutama untuk mendorong industri makanan olahan domestik India," ujarnya.
Menurut dia, permintaan rempah-rempah dan bumbu diperkirakan akan meningkat karena faktor-faktor seperti meningkatnya pendapatan, industri makanan cepat saji yang tumbuh pesat, dan urbanisasi di India. Rata-rata orang di India mengkonsumsi 3,25 kg rempah-rempah dalam setahun.
Adapun rempah-rempah di India didominasi oleh mixed spices, cabai kering, kunyit, bawang putih, jahe, asam, dan lada hitam.
"Meningkatnya kesadaran konsumen tentang manfaat obat-obatan yang terkait dengan konsumsi rempah-rempah juga diharapkan dapat meningkatkan permintaan rempah dan bumbu di India," jelasnya.
Konsul Jenderal RI di Mumbai India Agus Saptono mengatakan, Indonesia merupakan negara eksportir rempah-rempah terbesar kedua setelah Vietnam. Potensi rempah-rempah Indonesia sangat besar dan beragam.
"Saya sangat mendorong dan mengajak para pengusaha Indonesia, khususnya UMKM, mari kita bersama meningkatkan ekspor rempah-rempah ke Indonesia," ujarnya dalam webinar, Selasa (19/10/2021).
Menurut dia, meski India juga negara eksportir rempah-rempah, mereka masih membutuhkan rempah-rempah Indonesia untuk jenis tertentu. "Mereka tidak punya rempah-rempah yang bagus seperti yang ada di Indonesia. Ini kesempatan bagi Indonesia," tuturnya.
Sementara Kepala Indonesian Trade & Promotion Center Chennai Kumara Jati mengatakan, rempah-rempah Indonesia memiliki kestabilan harga yang tinggi dan sangat menentukan harga global. Situasi itu karena Indonesia menjadi penyuplai dominan beberapa kebutuhan global rempah-rempah.
"Tingginya kebutuhan bahan mentah rempah-rempah, terutama untuk mendorong industri makanan olahan domestik India," ujarnya.
Menurut dia, permintaan rempah-rempah dan bumbu diperkirakan akan meningkat karena faktor-faktor seperti meningkatnya pendapatan, industri makanan cepat saji yang tumbuh pesat, dan urbanisasi di India. Rata-rata orang di India mengkonsumsi 3,25 kg rempah-rempah dalam setahun.
Adapun rempah-rempah di India didominasi oleh mixed spices, cabai kering, kunyit, bawang putih, jahe, asam, dan lada hitam.
"Meningkatnya kesadaran konsumen tentang manfaat obat-obatan yang terkait dengan konsumsi rempah-rempah juga diharapkan dapat meningkatkan permintaan rempah dan bumbu di India," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda