Fokus Transformasi BUMN, Erick Thohir Beberkan 5 Program Utama

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 12:59 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dua tahun ini fokus melakukan transformasi perusahaan BUMN. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dua tahun ini fokus melakukan transformasi perusahaan BUMN . Tercatat ada lima program utama yang harus direalisasikan.

"Tentu, 2 tahun kedepan adalah masa yang penting untuk transformasi. Memang, di Kementerian BUMN ada lima (program) yang sedang kita pikirkan," ujar Erick, Jumat (22/10/2021).





Adapun kelima program yang dimaksud diantara, pertama, transformasi digitalisasi yang dilakukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Telkomsel Tbk., salah satunya, peluncuran 5G Mining yang merupakan hasil kolaborasi antara PT Freeport Indonesia dan Telkom.

Inovasi tersebut merupakan langkah transformasi yang dilakukan perusahaam dalam menghadapi persaingan industri 4.0. Peluncuran ditargetkan 5G Mining pada 2022.

Kedua, transformasi energi baru terbarukan (EBT) yang digodok PT PLN (Persero). Di sektor ini, PLN akan menggarap pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) berkapasitas 20,09 gigawatt (GW) pada 2025.

Ketiga, transdormasi di sektor pertambangan yang dilakukan Holding BUMN Pertambangan. Keempat, industri pariwisata yang menjadi fakus PT PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai payung dari Holding Pariwisata dan Pendukungnya.

"Transformasi yang tidak kalah pentingnya di industri pertambangan yang fendly terhadap lingkungan hidup dan tentu terakhir industri pariwisata juga menjadi komponen penting," katanya.

Kelima, transformasi di sektor pangan. Erick menggarisbawahi Indonesia sebagai negara agraris yang seyogyanya menjadi ekosistem atau lumbung pangan dunia. Namun, kondisi saat ini justru memperlihatkan Indonesia kerap melakukan impor pangan.



Langkah itu, kata dia, hanya akan menjadikan pekerja industri, petani, peternak, hingga perkebunan sebagai objek pembangunan saja. Padahal, kelompok tersebut seharusnya menjadi subjek dalam rantai pasok pangan. Ia pun mengungkapkan kekesalannya sebagai orang yang hidup di negara agraris tapi impor pangan terus.

Tak segan-segan Erick mengutarakan akan menggantikan Dewan Direksi dan Komisaris BUMN di sektor pangan, bila selama satu tahun ke depan ekosistem pangan dalam negeri tidak mengalami transformasi secara signifikan. "Hal ini yang saya rasa, kami dari Kementerian BUMN sangat serius melakukan transformasi ini dan tentu," ungkapnya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More