Kontribusi Ekspor Meningkat, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan Primaniyarta 2021
Jum'at, 22 Oktober 2021 - 14:45 WIB
JAKARTA - Sukses memperbesar kontribusi ekspor perusahaan terhadap PDB dengan cara meningkatkan nilai tambah produk melalui penerapan industri berteknologi tinggi, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih penghargaan Primaniyarta 2021 kategori Eksportir Produk Hi-Tech dari Kementerian Perdagangan RI. Penghargaan diterima Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, dari Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi pada Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 di Jakarta, pada Kamis kemarin (21/10/2021).
Diungkapkan Qomaruzzaman, aktivitas ekspor merupakan salah satu target Pupuk Kaltim untuk pengembangan pasar secara global melalui pengiriman produk unggulan, seperti urea dan amoniak. Potensi pasar global terbilang besar, utamanya kawasan Asia, Amerika, dan Eropa yang memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan devisa negara. “Kegiatan ekspor kami lakukan setelah kewajiban pemenuhan dalam negeri telah dilaksanakan,” terang Qomaruzzaman, dalam keterangannya, Jumat (22/10/2021).
Hingga September 2021, ekspor Pupuk Kaltim tercatat sebesar 1,75 juta ton atau 103% dari target RKAP September 2021 sebesar 1,71 juta ton dan 101% dari volume ekspor sampai dengan September 2020 sebesar 1,74 juta ton.
Pasar urea Pupuk Kaltim mayoritas di negara-negara Asia Tenggara sebesar 67%, disusul Asia Selatan, Asia Timur, Australia, Meksiko, Amerika Latin dan Amerika Serikat. Sedangkan untuk pasar amoniak, didominasi negara-negara Asia seperti Filipina, Vietnam, Cina, Jepang, Korea Selatan dan India.
“Untuk memperlancar aktivitas ekspor, Pupuk Kaltim menerapkan inovasi teknologi berbasis industri 4.0, seperti artifial intelligence (AI) dan metode forecasting sebagai strategi perusahaan dalam mendukung proses produksi, distribusi serta kinerja secara berkesinambungan,” ujar Qomaruzzaman.
Beberapa strategi penunjang di antaranya sistem prediksi harga melalui implementasi AI untuk proses pengembangan dan penetrasi pasar ekspor. Kemudian Distribution Planing and Control System (DPCS), berupa inovasi geospasial teknologi dan internet of things (IoT) untuk optimalisasi distribusi yang mendukung proses perencanaan penjualan pupuk ekspor.
Dari sisi fasilitas, Pupuk Kaltim menerapkan pelabuhan berwawasan lingkungan berdasarkan aspek green port guideline dan rating tool, sesuai ketetapan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Pengelolaan dan pengoperasian terminal khusus (tersus) Pupuk Kaltim juga didasari keputusan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang mengatur lokasi serta posisi pelabuhan beroperasi.
Saat ini Pupuk Kaltim juga didukung oleh lima dermaga, dengan kapasitas penyimpanan sebesar 315 ribu ton untuk urea bulk storage dan amoniak 92 ribu ton. Berbagai langkah pengelolaan pelabuhan berwawasan lingkungan juga dilaksanakan Pupuk Kaltim secara kontinyu, serta melalui penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian implementasi green port di seluruh area tersus Pupuk Kaltim.
Diungkapkan Qomaruzzaman, aktivitas ekspor merupakan salah satu target Pupuk Kaltim untuk pengembangan pasar secara global melalui pengiriman produk unggulan, seperti urea dan amoniak. Potensi pasar global terbilang besar, utamanya kawasan Asia, Amerika, dan Eropa yang memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan devisa negara. “Kegiatan ekspor kami lakukan setelah kewajiban pemenuhan dalam negeri telah dilaksanakan,” terang Qomaruzzaman, dalam keterangannya, Jumat (22/10/2021).
Hingga September 2021, ekspor Pupuk Kaltim tercatat sebesar 1,75 juta ton atau 103% dari target RKAP September 2021 sebesar 1,71 juta ton dan 101% dari volume ekspor sampai dengan September 2020 sebesar 1,74 juta ton.
Pasar urea Pupuk Kaltim mayoritas di negara-negara Asia Tenggara sebesar 67%, disusul Asia Selatan, Asia Timur, Australia, Meksiko, Amerika Latin dan Amerika Serikat. Sedangkan untuk pasar amoniak, didominasi negara-negara Asia seperti Filipina, Vietnam, Cina, Jepang, Korea Selatan dan India.
“Untuk memperlancar aktivitas ekspor, Pupuk Kaltim menerapkan inovasi teknologi berbasis industri 4.0, seperti artifial intelligence (AI) dan metode forecasting sebagai strategi perusahaan dalam mendukung proses produksi, distribusi serta kinerja secara berkesinambungan,” ujar Qomaruzzaman.
Beberapa strategi penunjang di antaranya sistem prediksi harga melalui implementasi AI untuk proses pengembangan dan penetrasi pasar ekspor. Kemudian Distribution Planing and Control System (DPCS), berupa inovasi geospasial teknologi dan internet of things (IoT) untuk optimalisasi distribusi yang mendukung proses perencanaan penjualan pupuk ekspor.
Dari sisi fasilitas, Pupuk Kaltim menerapkan pelabuhan berwawasan lingkungan berdasarkan aspek green port guideline dan rating tool, sesuai ketetapan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Pengelolaan dan pengoperasian terminal khusus (tersus) Pupuk Kaltim juga didasari keputusan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang mengatur lokasi serta posisi pelabuhan beroperasi.
Saat ini Pupuk Kaltim juga didukung oleh lima dermaga, dengan kapasitas penyimpanan sebesar 315 ribu ton untuk urea bulk storage dan amoniak 92 ribu ton. Berbagai langkah pengelolaan pelabuhan berwawasan lingkungan juga dilaksanakan Pupuk Kaltim secara kontinyu, serta melalui penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian implementasi green port di seluruh area tersus Pupuk Kaltim.
Lihat Juga :
tulis komentar anda