Erick Thohir Lobi Menteri dan Dubes Negara-negara Maju, untuk Apa?

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 14:26 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir ternyata rajin melobi para dubes dan menteri negara lain terkait kepentingan BUMN. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Upaya implementasi agenda transformasi perusahaan milik negara terus dilakukan oleh Kementerian BUMN . Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mencari dukungan dari negara-negara besar di dunia.

Untuk itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku telah mengadakan pertemuan dengan duta besar dan menteri dari beberapa negara, seperti Inggris dan Jepang. Dalam kesempatan itu, Erick menawarkan kerja sama yang bertujuan mendorong realisasi sejumlah program prioritas dalam agenda transformasi BUMN.





"Dalam pertemuan dengan beberapa duta besar, saya meminta mereka menjadi bagian dari transformasi yang ada di Indonesia. Seperti kemarin saya sampaikan kepada Menteri Inggris, apa kebutuhan masing-masing negara? Sama, Ketika kita ke Jepang sama Pak Pahala, ayo Indonesia siap menjadi ekosistem," ujar Erick, Jumat (22/10/2021).

Erick berharap negara-negara besar tersebut bisa mendukung transformasi BUMN. Dia mengatakan, sejumlah program yang ditawarkan tidak saja mampu mengubah Indonesia, namun juga mengubah dunia.

"Karena saya itu sangat terbuka dengan diskusi-diskusi dengan para dubes dan menteri. Tinggal bagaimana, tadi kita berubah, dua-duanya juga berubah, kita sama-sama berubah untuk siapa? Untuk anak cucu kita, untuk dunia yang lebih sehat," tutur Erick.

Erick Thohir menegaskan, dalam dua Tahun ke depan agenda transformasi perusahaan negara menjadi fokus utamanya. Tercatat ada lima program penting yang harus direalisasikan. Pertama, transformasi digitalisasi yang dilakukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Telkomsel Tbk., salah satunya, peluncuran 5G Mining yang merupakan hasil kolaborasi antara PT Freeport Indonesia dan Telkom.

Inovasi tersebut merupakan langkah transformasi yang dilakukan perusahaam dalam menghadapi persaingan industri 4.0. Peluncuran ditargetkan 5G Mining pada 2022.



Selanjutnya, transformasi energi baru terbarukan (EBT) yang digodok PT PLN (Persero). PLN akan menggarap pembangunan pembangkit listrik EBT berkapasitas 20,09 gigawatt (GW) pada 2025.

Ketiga, transformasi di sektor pertambangan yang dilakukan Holding BUMN Pertambangan. Keempat, industri pariwisata yang menjadi fokus PT PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai payung dari Holding Pariwisata dan pendukungnya.

Kelima, transformasi di sektor pangan. Erick menggarisbawahi Indonesia sebagai negara agraris yang seyogianya menjadi ekosistem atau lumbung pangan dunia. "Transformasi yang tidak kalah pentingnya di industri pertambangan yang friendly terhadap lingkungan hidup dan tentu terakhir industri pariwisata juga menjadi komponen penting," tutupnya.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More