Membuka Jalan Produk UMKM ke Pasar Eropa lewat Ngborol Bareng Kang Dubes
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 14:24 WIB
Dewi Tenty menyampaikan, apa yang dilakukan oleh PBA sudah mengarah kepada produk ramah lingkungan dengan prinsip zero waste, seperti produk Lupba, suatu merek kolektif yang diusung oleh anggota UMKM PBA.
“Kami di PBA sudah membagi produk-produk UMKM dalam beberapa cluster, seperti antara lain cluster kopi, fashion dan craft,” ujar Dewi Tenty.
“Pasar kopi sangat concern segala hal yang berkaitan dengan sustainability yang dibuktikan dengan sertifikasi. Kopi dengan sertifikasi bio organik sangat mendominasi pasar groceries di Belgia," ujar Arief Rachman, atase pertanian yang hadir juga dalam acara tersebut.
Merry Indriasari, atase perdagangan, juga menekankan bahwa karakter market di Eropa adalah mereka sangat menghargai transparansi informasi terhadap suatu produk, kandungan bahan baku yang digunakan apa dan apakah bermanfaat buat kesehatan mereka. Hal ini yang menjadi tantangan buat produk yang akan masuk ke pasar eropa.
Hasan Lubis dari cluster kopi juga menyatakan, bahwa produk-produk kopi kita sangat beragam ada kopi mandailing, sipirok, lampung, gunung halu dan kopi lainnya yang siap untuk masuk ke pasar global. Sedangkan, Ati Diantini dari cluster fashion juga menyampaikan produk fashion yang dibuatnya juga sudah memperhatikan kearifan lokal dan ramah lingkungan.
Kang Andri sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh PBA dalam memasarkan produk-produknya melalui jalur diaspora, karena paling tidak basis awal untuk mengenalkan produk-produk Indonesia di pasar global.
“Kami selaku Dubes memiliki tugas juga untuk membantu promosi produk-produk UMKM ke negara-negara dimana kami ditugaskan,” ujar Andri Hadi yang juga mengungkapkan, bakal mencari mitra-mitra di Eropa untuk menjajaki kerjasama dengan PBA
“Kami di PBA sudah membagi produk-produk UMKM dalam beberapa cluster, seperti antara lain cluster kopi, fashion dan craft,” ujar Dewi Tenty.
“Pasar kopi sangat concern segala hal yang berkaitan dengan sustainability yang dibuktikan dengan sertifikasi. Kopi dengan sertifikasi bio organik sangat mendominasi pasar groceries di Belgia," ujar Arief Rachman, atase pertanian yang hadir juga dalam acara tersebut.
Merry Indriasari, atase perdagangan, juga menekankan bahwa karakter market di Eropa adalah mereka sangat menghargai transparansi informasi terhadap suatu produk, kandungan bahan baku yang digunakan apa dan apakah bermanfaat buat kesehatan mereka. Hal ini yang menjadi tantangan buat produk yang akan masuk ke pasar eropa.
Hasan Lubis dari cluster kopi juga menyatakan, bahwa produk-produk kopi kita sangat beragam ada kopi mandailing, sipirok, lampung, gunung halu dan kopi lainnya yang siap untuk masuk ke pasar global. Sedangkan, Ati Diantini dari cluster fashion juga menyampaikan produk fashion yang dibuatnya juga sudah memperhatikan kearifan lokal dan ramah lingkungan.
Kang Andri sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh PBA dalam memasarkan produk-produknya melalui jalur diaspora, karena paling tidak basis awal untuk mengenalkan produk-produk Indonesia di pasar global.
“Kami selaku Dubes memiliki tugas juga untuk membantu promosi produk-produk UMKM ke negara-negara dimana kami ditugaskan,” ujar Andri Hadi yang juga mengungkapkan, bakal mencari mitra-mitra di Eropa untuk menjajaki kerjasama dengan PBA
(akr)
tulis komentar anda