FAO Sebut 811 Juta Orang Kurang Gizi, 2 Miliar Manusia Obesitas
Senin, 25 Oktober 2021 - 13:56 WIB
JAKARTA - Kepala Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Indonesia Rajendra Aryal menyebutkan ada 3 miliar penduduk di dunia yang tak mampu membeli makanan sehat secara berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan Aryal saat pidato memperingati Hari Pangan Sedunia 2021 yang digelar bersama dengan Kementerian Pertanian di Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/10).
"Saat ini, lebih dari 3 miliar orang atau hampir 40% populasi dunia tidak mampu membeli makanan sehat secara berkelanjutan. Pada saat yang sama, obesitas meningkat di berbagai negara. Hingga saat ini, 811 juta orang kekurangan gizi dan sebaliknya, 2 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, karena pola makan yang buruk dikombinasikan dengan rendahnya aktivititas fisik," kata dia.
Ia pun menyoroti perlunya meningkatkan upaya bersama untuk mengakhiri kelaparan dan segala bentuk kekurangan gizi lainnya serta perlunya menjamin ketahanan pangan. Ia mengatakan sistem pertanian pangan saat ini memperlihatkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang mendalam dalam masyarakat.
Sebab itu, FAO mendorong pemerintah dan lembaga terkait harus membuat pola makan sehat melalui pendekatan terpadu dan inklusif. Dalam hal ini kata dia FAO mendukung transformasi sistem pertanian dan pangan untuk lebih berkelanjutan.
"FAO bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi rantai makanan. Hal ini akan membantu untuk memperbaiki pola makan mereka," kata dia. Menteri Pertanian Syahrul Yassin Limpo mengatakan bahwa akan terus berupaya menjaga ketahanan pangan. "Kita dalam dua tahun ini tidak mendengar ada orang mati kelaparan," ucapnya.
"Saat ini, lebih dari 3 miliar orang atau hampir 40% populasi dunia tidak mampu membeli makanan sehat secara berkelanjutan. Pada saat yang sama, obesitas meningkat di berbagai negara. Hingga saat ini, 811 juta orang kekurangan gizi dan sebaliknya, 2 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, karena pola makan yang buruk dikombinasikan dengan rendahnya aktivititas fisik," kata dia.
Baca Juga
Ia pun menyoroti perlunya meningkatkan upaya bersama untuk mengakhiri kelaparan dan segala bentuk kekurangan gizi lainnya serta perlunya menjamin ketahanan pangan. Ia mengatakan sistem pertanian pangan saat ini memperlihatkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang mendalam dalam masyarakat.
Sebab itu, FAO mendorong pemerintah dan lembaga terkait harus membuat pola makan sehat melalui pendekatan terpadu dan inklusif. Dalam hal ini kata dia FAO mendukung transformasi sistem pertanian dan pangan untuk lebih berkelanjutan.
"FAO bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi rantai makanan. Hal ini akan membantu untuk memperbaiki pola makan mereka," kata dia. Menteri Pertanian Syahrul Yassin Limpo mengatakan bahwa akan terus berupaya menjaga ketahanan pangan. "Kita dalam dua tahun ini tidak mendengar ada orang mati kelaparan," ucapnya.
(nng)
tulis komentar anda