Hingga September BRI Life Kantongi Pendapatan Rp5,25 Triliun
Selasa, 26 Oktober 2021 - 20:28 WIB
JAKARTA - BRI Life tahu diri untuk tak mengambil keuntungan atas terbentuknya holding BUMN Ultra Mikro . Pasalnya, BRI Life masih menunggu proses penataan yang dilakukan oleh sang induknya, Bank BRI, yang kebetulan juga menjadi induk dari holding tersebut.
"Nanti malah kami mengganggu proses itu kalau masuk memanfaatkan holding," kata Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Makanya, BRI Life akan memanfaatkan kanal-kanal bisnisnya untuk terus mendongkrak kinerja mereka sampai akhir tahun ini dan tahun depan. Ada lima kanal penjualan yang dikuatkan oleh BRI LIfe, yaitu distribusi, in branch sales, alternatif, corporate, dan agency.
Lewat lima kanal tadi, BRI Life sukses menorehkan kinerja yang kinclong. Sampai dengan Q3 2021, total pendapatan usaha BRI Life mencapai Rp5,25 triliun atau meningkat sebesar 22,29% secara yoy. Sumber pendapatan berasal dari pendapatan premi yang meningkat sebesar 9,85% secara yoy dari Rp4,45 triliun pada Q3 2020 menjadi Rp4,89 triliun di Q3 2021.
“Pertumbuhan tersebut memperlihatkan bahwa tingkat kepercayaan nasabah kepada BRI Life meningkat, seiring dengan BRI Life yang terus berkembang dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada nasabah,” tambah Iwan.
Selain pendapatan premi, laba hasil investasi BRI Life juga tumbuh signifikan, mencapai Rp520,76 miliar. Pencapaian itu jauh dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp14,80 miliar.
“Jumlah pemegang polis BRI Life juga terus tumbuh hingga mencapai 15,02 juta nasabah di Q3 2021 atau meningkat sebesar 34,81% secara yoy,” jelas Iwan.
Ke depan, setelah FWD Financial Services Pte. Ltd bergabung menjadi pemegang saham, BRI Life akan menggenjot penjualan secara digital. FWD memang dikenal memiliki pengalaman dalam penetrasi di bagian IT dan digital.
“Kita berharap expertise digital dan expertise asuransi dari FWD itu bisa melengkapi hal-hal yang sudah dilakukan BRI Life,” imbuh Iwan.
Transformasi digital ini berdampak cukup besar buat perusahaan. Misalnya saja, terkait asuransi mikro di BRI Life yang pembeliannya menggunakan kanal digital, setiap bulan rata-rata bisa mendapatkan satu juta polis dengan tiap nasabah bisa membeli lebih dari satu polis.
"Nanti malah kami mengganggu proses itu kalau masuk memanfaatkan holding," kata Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Baca Juga
Makanya, BRI Life akan memanfaatkan kanal-kanal bisnisnya untuk terus mendongkrak kinerja mereka sampai akhir tahun ini dan tahun depan. Ada lima kanal penjualan yang dikuatkan oleh BRI LIfe, yaitu distribusi, in branch sales, alternatif, corporate, dan agency.
Lewat lima kanal tadi, BRI Life sukses menorehkan kinerja yang kinclong. Sampai dengan Q3 2021, total pendapatan usaha BRI Life mencapai Rp5,25 triliun atau meningkat sebesar 22,29% secara yoy. Sumber pendapatan berasal dari pendapatan premi yang meningkat sebesar 9,85% secara yoy dari Rp4,45 triliun pada Q3 2020 menjadi Rp4,89 triliun di Q3 2021.
“Pertumbuhan tersebut memperlihatkan bahwa tingkat kepercayaan nasabah kepada BRI Life meningkat, seiring dengan BRI Life yang terus berkembang dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada nasabah,” tambah Iwan.
Selain pendapatan premi, laba hasil investasi BRI Life juga tumbuh signifikan, mencapai Rp520,76 miliar. Pencapaian itu jauh dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp14,80 miliar.
“Jumlah pemegang polis BRI Life juga terus tumbuh hingga mencapai 15,02 juta nasabah di Q3 2021 atau meningkat sebesar 34,81% secara yoy,” jelas Iwan.
Ke depan, setelah FWD Financial Services Pte. Ltd bergabung menjadi pemegang saham, BRI Life akan menggenjot penjualan secara digital. FWD memang dikenal memiliki pengalaman dalam penetrasi di bagian IT dan digital.
“Kita berharap expertise digital dan expertise asuransi dari FWD itu bisa melengkapi hal-hal yang sudah dilakukan BRI Life,” imbuh Iwan.
Transformasi digital ini berdampak cukup besar buat perusahaan. Misalnya saja, terkait asuransi mikro di BRI Life yang pembeliannya menggunakan kanal digital, setiap bulan rata-rata bisa mendapatkan satu juta polis dengan tiap nasabah bisa membeli lebih dari satu polis.
(uka)
tulis komentar anda