BI Kembangkan Strategi Investasi di Instrumen Keuangan Syariah
Rabu, 27 Oktober 2021 - 15:43 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tengah gencar mengembangkan strategi investasi dan inovasi produk dengan menjajaki peluang baru di instrumen keuangan syariah .
Setidaknya ada dua strategi yang akan dijajaki lebih lanjut dalam hal peluang investasi pada masa pemulihan pasca-Covid-19. Yang pertama, untuk mendukung keberlanjutan dan investasi yang bertanggung jawab.
"Wabah Covid-19 yang sedang berlangsung telah mendorong lembaga keuangan di seluruh dunia untuk lebih memperhatikan sosial lingkungan dan pemerintah untuk membangun ketahanan yang lebih besar dalam operasi bisnis dan rantai pasokan mereka," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo pada pembukaan ISEF 2021 - Islamic Investment Forum Day 1 secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Kedua, lanjut dia, BI perlu mendukung produk dan layanan industri halal, karena akan menjadi kekuatan pasar utama dalam waktu dekat. Hal itu dipercaya akan membawa manfaat baik bagi lingkungan sosial dan ekonomi serta dukungan keuangan penuh kekurangan melalui investasi untuk mengembangkan seluruh industri akan membawa manfaat bagi umat.
"Pemerintah dan Bank Indonesia juga memiliki peran pendukung dalam pendalaman pasar keuangan melalui inisiasi berbagai instrumen keuangan di pasar baik konvensional maupun syariah," ujarnya.
Sebelumnya pada Desember 2020 Bank Indonesia telah menerbitkan cetak biru pengembangan pasar uang konvensional dan syariah sebagai roadmap untuk menavigasi upaya dan sinergi antar-instansi terkait dalam rangka mewujudkan cita-cita pasar uang modern dan maju yang mendalam, inklusif dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional.
"Dengan ini kami mendorong acara hari ini untuk melanjutkan kerja sama nyata antara pemangku kepentingan nasional dan internasional untuk membangun dan mengembangkan potensi besar industri haji dan ekonomi Islam pada umumnya," tegas Dody.
Setidaknya ada dua strategi yang akan dijajaki lebih lanjut dalam hal peluang investasi pada masa pemulihan pasca-Covid-19. Yang pertama, untuk mendukung keberlanjutan dan investasi yang bertanggung jawab.
Baca Juga
"Wabah Covid-19 yang sedang berlangsung telah mendorong lembaga keuangan di seluruh dunia untuk lebih memperhatikan sosial lingkungan dan pemerintah untuk membangun ketahanan yang lebih besar dalam operasi bisnis dan rantai pasokan mereka," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo pada pembukaan ISEF 2021 - Islamic Investment Forum Day 1 secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Kedua, lanjut dia, BI perlu mendukung produk dan layanan industri halal, karena akan menjadi kekuatan pasar utama dalam waktu dekat. Hal itu dipercaya akan membawa manfaat baik bagi lingkungan sosial dan ekonomi serta dukungan keuangan penuh kekurangan melalui investasi untuk mengembangkan seluruh industri akan membawa manfaat bagi umat.
"Pemerintah dan Bank Indonesia juga memiliki peran pendukung dalam pendalaman pasar keuangan melalui inisiasi berbagai instrumen keuangan di pasar baik konvensional maupun syariah," ujarnya.
Sebelumnya pada Desember 2020 Bank Indonesia telah menerbitkan cetak biru pengembangan pasar uang konvensional dan syariah sebagai roadmap untuk menavigasi upaya dan sinergi antar-instansi terkait dalam rangka mewujudkan cita-cita pasar uang modern dan maju yang mendalam, inklusif dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional.
"Dengan ini kami mendorong acara hari ini untuk melanjutkan kerja sama nyata antara pemangku kepentingan nasional dan internasional untuk membangun dan mengembangkan potensi besar industri haji dan ekonomi Islam pada umumnya," tegas Dody.
(fai)
tulis komentar anda