Sejak Pandemi, Jumlah UMKM dengan Ekosistem Digital Melonjak 100%

Rabu, 27 Oktober 2021 - 15:46 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan UMKM merupakan penggerak perekonomian nasional, di masa krisis ekonomi dan pandemi Covid-19. Foto/Ist
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terhubung dengan ekosistem digital meningkat 100% sejak pandemi Covid-19.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan UMKM merupakan penggerak perekonomian nasional, di masa krisis ekonomi dan pandemi Covid-19. Setelah hampir dua tahun pandemi, UMKM menunjukkan ketahanannya terhadap krisis. Survei Kemenkop UKM, UNDP, dan Indosat pada 2021 ini menunjukkan 45,3% UMKM masih beroperasi penuh, 30,9% beroperasi setengah saja, dan 24% UMKM menghentikan operasional bisnis.





“Lalu 10,9% UMKM yang disurvei menyebutkan diversifikasi usaha sebagai salah satu cara untuk menghadapi pandemi, 26,1% UMKM merasakan pemasaran online dapat membantu keberlangsungan usaha,” kata Teten dalam acara WeWo Webinar Series: Pemulihan Ekonomi Nasional yang bertajuk ‘UMKM Sebagai Motor Penggerak Perekonomian’ di Jakarta, Rabu (27/10/2021).

Teten menyampaikan sekitar 62% UMKM menggunakan platform dalam jaringan (daring) atau online itu untuk memasarkan produk. “Dan 41,5% UMKM melakukannya (online) sebelum pandemi dan yang sisanya melakukan digitalisasi di masa pandemi ini,” imbuh Teten.

Kemenkop UKM meyakini ekosistem digital mendorong percepatan pemulihan ekonomi UMKM dan nasional. Pemerintah, BUMN, dan usaha skala besar perlu bersinergi dalam membentuk ekosistem UMKM.

“Dalam meningkatkan kapasitas usaha UMKM, maka pemerintah melaksanakan program inkubasi bisnis yang berupa pelatihan, pendampingan dan bermitra dengan perguruan tinggi, startup, aggregator, dan organisasi inkubator bisnis lainnya. Pengembangan program pendampingan ini bekerjasama dengan inkubator bisnis perguruan tinggi dan swasta,” ungkap Teten menjabarkan.

Perluasan akses pembiayaan juga dipacu, misalnya meningkatkan porsi kredit usaha rakyat (KUR) perbankan. Kemudian, UMKM dipermudah akses pembiayaan atau modal produktif melalui perusahaan peer to peer lending, angel investor, crowd funding, dan lainnya.

“Akses pembiayaan diperluas, porsi kredit perbankan kepada UMKM ditingkatkan 30% di 2024 dari 20%. Saya mengajak semua pihak berkolaborasi guna melahirkan wirausaha dan UMKM yang unggul dan inovatif dan berdaya saing tinggi ke depannya,” ucap Teten.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More